Beritaterheboh.com - Kabar gembira bagi umat Islam, pada hari ini, Rabu tanggal 11 Januari, Jokowi mengatakan: “Pemerintah Arab Saud...
Beritaterheboh.com - Kabar gembira bagi umat Islam, pada hari ini, Rabu tanggal 11 Januari, Jokowi mengatakan:
“Pemerintah Arab Saudi telah memutuskan untuk mengembalikan kuota normal haji bagi Indonesia dari 168.800 menjadi 211.000 untuk tahun 2017. Selain itu, pemerintah Arab Saudi juga menyetujui permintaan penambahan kuota sebesar 10.000. Dengan demikian, kuota haji untuk Indonesia di tahun 2017 menjadi 221.000,”
Mungkin kita tidak tahu prosesnya bagaimana, kita dapat mendapatkan tambahan kuota yang cukup lumayan besar menurut saya, yang jelas hal tersebut tidaklah mudah, pada tanggal 3 Januari 2017, menteri agama Lukman Hakim Saifuddin bertolak ke Jedah, dan pada tanggal 4 nya akan menandatangani MOU untuk kenaikan haji 2017.
Pemerintahan yang disini diwakili oleh Lukman mengusahakan penambahan kuota jemaah haji untuk Indonesia.Dan entah bagaimana cara pemerintah dalam melobi pemerintahan Arab Saudi, sehingga pemerintahan Arab Saudi memutuskan untuk mengembalikan kuota dan menambah kuota dengan jumlah 10.000, itu patut kita apresiasi dan kita syukuri, karena banyak dari masyarakat yang sudah mendaftar, menunggu waktu yang begitu lama untuk mengantri, bahkan kasus terakhir, warga kita ditangkap saat ingin menunaikan ibadah Haji melalui Filipina, dan ada juga yang lolos diperkirakan 700 jemaah yang menunaikan ibadah haji menggunakan paspor Filipina.
Tidak dipungkiri, kinerja menteri-menteri di era Jokowi seperti digeber habis-habisan, dan semua selalu dievaluasi, jika tidak sesuai maka Jokowi tidak segan-segan melakukan reshuflle kabinet.
Semua keputusan-keputusan yang tidak populer diambilnya didalam memilih menteri, tetapi hasilnya sangatlah tidak mengecewakan, seperti keputusan mengambil ibu Susi sebagai menteri, dimana banyak akademisi mempermasalahkan tingkat pendidikan dari ibu Susi yang tidak tamat SMA.
Dari sini mungkin para penyir-nyir pemerintahan sebaiknya berkaca, dan begitu juga masyarakat yang gampang terhasut dengan isu-isu yang tidak benar, terutama umat Islam yang menuduh Jokowi yang tidak-tidak, lihatlah apa yang sudah dilakukan oleh pak Jokowi dan menterinya, untuk umat Islam, nyata bukan? Beliau tidak hanya bekoar-koar diorasi seperti Ahmad Dhani yang mengatakan presiden tidak menghormati ulama dan sampai mengumpat presiden dengan kata-kata kotor saat aksi 411 yang katanya bela agama Islam, apakah kalian lebih suka mendukung Ahmad dhani yang belum melakukan apa-apa untuk umat Islam? Mungkin anda harus menemui psikiater deh, siapa tahu ada yang salah dengan kejiwaan dan otak anda.
Tetapi kenyataannya malah sebaliknya, orang-orang yang jelas-jelas ada bukti-bukti yang menjurus ke makar malah tidak dikomen, tetapi malah mempermaslahkan alat untuk keamanan uang yang dicocok-cocokan dengan palu arit, hadoooohhh….capekkk dehh…..
Selain itu, saya juga tidak habis pikir, ketika MUI melakukan protes terhadap pemerintahan yang diwakili oleh Menkominfo terkait pemblokiran situs-situs yang kontennya bertentangan dengan regulasi Undang-undang, hatespeech, masalah pornografi, child abuse dan hal negatif lainnya. MUI protes karena situs-situs berkonten provokasi dan radikal yang diblokir oleh Menkominfo, dan kebetulan situs-situs tersebut bernuansa Islam. Walaupun Menkominfo sendiri menegaskan tidak akan pandang bulu, mau bernuansa agama apa saja, jika itu berkonten negatif, maka akan diblokir, dan Menkominfo sudah melakukan itu, dan tentu saja memiliki data-datanya. Ingat ya MUI, kuota Haji ditambah nih, karena usaha dari lobi-lobi pemerintahan, jangan pada nyir-nyir ya.(seword.com)