Beritaterheboh.com - Agung Izzulhaq, seorang presenter acara agama TV One, Damai Indonesiaku, membuat sebuah lelucon di dalam kehidupanny...
Beritaterheboh.com - Agung Izzulhaq, seorang presenter acara agama TV One, Damai Indonesiaku, membuat sebuah lelucon di dalam kehidupannya. Ia mengkritik puisi otokritik karya Gus Mus yang dibacakan oleh Ganjar Pranowo. Puisi alias karya sastra sarat makna ini, dikatakan sebuah karya yang murahan nan tidak bermutu.
“’Kau bilang Tuhan sangat dekat, tapi kau memanggilnya dengan pengeras suara setiap saat.’ (Satu lagi puisi murah nan tidak bermutu! Bukankah adzan panggilan untk manusia, bukan untk Tuhan! ..Ohh..Tuhan, banyak sekali mahlukmu yg memilih dungu)”
Akhirnya kalimat itu mendapatkan kecaman dan respons negatif dari banyak netizen yang tahu bahwa puisi yang dibacakan Ganjar itu adalah dari Gus Mus. Agung Izzulhaq sepertinya kurang piknik. Ini akibat dari cepatnya penyampaian informasi melalui Twitter. Sebelum tabayyun terlebih dahulu, orang ini malah mengatakan karya sastra sarat makna dari Gus Mus ini adalah karya dungu.
Setelah direspons negatif oleh para netizen, Agung Izzulhaq, presenter kondang TV One ini meminta maaf melalui Twitter. Apa? Twitter? Tidak langsung ke Gus Mus nya langsung? Kalah dong sama Sukmawati?
Ah… Tuhan… Banyak sekali mahlukmu yang memilih cuit lewat Twitter. Jangankan dibandingkan dengan Ahok, disandingkan dengan Sukmawati saja dia kalah. Ini nih presenter acara agama TV One?
Mari kita simak cuitan permintaan maafnya.
Siap, maafkan atas kedunguan saya memahami kalimat tersebut. Dan saya tidak tahu itu tulisan Gus Mus, tidak mungkin saya merendahkan ulama. Itu semata2 krn kasus “puisi konde” yg saya sesalkan,menjadikan sensi thdp penggalan kata tsb.Mohon dimaafkan
Orang ini minta maaf secara tulus atau tidak sih? Kok sambil minta maaf, sambil sok menyesalkan puisi konde? Benar-benar orang ini tidak bisa dibandingkan dengan Sukmawati yang secara berani meminta maaf di hadapan umum. Ini malah minta maaf pakai alat medsos burung. Burung Twitter maksudnya.
Agung Izzulhaq mengambil puisi yang dibacakan oleh Ganjar Pranowo, yang kemungkinan besar merupakan kandidat terkuat pilkada Jawa Tengah. TV One, sudah semakin jelas arahnya ke mana. Mereka sudah jelas mengkritik partai penggerak pemerintah, yakni PDI-P.
Salah satu orang yang terbongkar motivasinya adalah Agung Izzulhaq. Hahaha. Luar biasa, Tuhan perlahan-lahan membuka mana yang hitam mana yang putih.
Seorang netizen membuatkan sebuah kultwit mengenai Agung Izzulhaq. Mari kita lihat kultwitnya yang bisa diakses juga di https://chirpstory.com/li/388210.
Bursubur: Mari cermati twit @agungizzulhaq yang telah dihapus ini.. Tapi saya termasuk yang MUAK dg yg model sengak ini. Whatever dia host acara agama, saya tetap menganggapnya sengak! Apelo..
Joxzin72: @agungizzulhaq @gusmusgusmu Dihapus ? Benarkan PICIK......minta maaf noh ama @ganjarpranowo juga. Harusnya anda jauh lebih sabar dlm setiap tindakan, bukan main samber kayak kena bensin. pic.twitter.com/gYNzgeRYl3
@wprasetyo73: wah... @agungizzulhaq minta maaf. Minta maaf oke, mgkn sdh dimaafkan juga. Tp apa beda dgn kasus sukmawati? pic.twitter.com/nR1WNL067H
@AfifFuadS: Apakah statement anda ini berlaku untuk kasus anda juga mas @agungizzulhaq ? Yang telah menghina Ulama kami, Gusmus. GP ANSOR AKAN BERSIKAP pic.twitter.com/OHjmjjyguR
@narkosun: Presenter “Damai Indonesiaku” TVOne, cuitannya kok ga bikin damai. Dan setelah mendungu2kan, kemudian minta maaf. Saya yakin klo gus Mus pasti memaafkan. Knp kok zaman skrg banyak yg jadi kagetan ya? Coba klo yg dihina “ulama” bani micin pasti sdh didemo 7 hari 7 malam. pic.twitter.com/vzm49Sr3i8
@agungizzulhaq: Saya mengakui kesalahan saya dan ketidak tahuan saya. Silakan yg telah SS mohon diabaikan karena itu bentuk sikap reaktif saya, tanpa bermaksud merendahkan sang penulis,apalagi menyudutkan orang tertentu. Afwan.. . .
. .Puisi dengan makna yang sangat dalam karya Gus Mus kamu bilang puisi tidak bermutu. https://t.co/NqZrf1DD5g— Habib Think (@habibthink) 7 April 2018
. .Yg dikritik Gus Mus di puisinya ini adalah PENGERAS SUARAnya, bukan azannya. Pengeras suara itu bukan bagian dari ajaran Islam, tp produk penemuan kafir.— akhmad sahal (@sahaL_AS) 7 April 2018
Jangan pamer kedunguanmu dgn mendungu2kan ulama yg ilmunya jauh lebih tinggi darimu. https://t.co/TzS7QAA8W9
. .ini suara @gusmusgusmu membaca puisi KAU INI BAGAIMANA dan kau anggap ini murah? berani kau anggap dungu?— takviri (@Takviri) 7 April 2018
cc @qitmr @Alfanny1926 @gp_ansornu https://t.co/7BreLgGRVA
. .Siap, maafkan atas kedunguan saya memahami kalimat tersebut. Dan saya tidak tahu itu tulisan Gus Mus, tidak mungkin saya merendahkan ulama. Itu semata2 krn kasus "puisi konde" yg saya sesalkan,menjadikan sensi thdp penggalan kata tsb.Mohon dimaafkan🙏 https://t.co/QUo9Ih1X2g— Muhammad Agung Izzulhaq (@agungizzulhaq) 7 April 2018
. .Monggo ms minta maaf ke @gusmusgusmu dan @ganjarpranowo langsung.Insya Allah diterima dgn baik . Tak elok lewat sosmed agar kami yakin anda mmg berniat minta maaf🙏— klobot 🌽 (@cakbeng26) 7 April 2018
. .Mas @agungizzulhaq anda sudah minta maaf dan mengakui kesalahan, tapi— akupuntanpanama (@akupuntanpanama) 7 April 2018
Bagaimana caranya me-reverse otak/pikiran orang2 yang telah me-reply tweet anda tadi (meskipun sudah ada delete) dengan ikut membuat prasangka buruk terhadap @ganjarpranowo dan @gusmusgusmu ?
Presenter “Damai Indonesiaku” TVOne, cuitannya kok ga bikin damai. Dan setelah mendungu2kan, kemudian minta maaf. Saya yakin klo gus Mus pasti memaafkan.— Narko (@narkosun) 7 April 2018
Knp kok zaman skrg banyak yg jadi kagetan ya? Coba klo yg dihina “ulama” bani micin pasti sdh didemo 7 hari 7 malam. pic.twitter.com/vzm49Sr3i8
cirpstory.com/seword.com
. .
.Kalau tidak paham, jangan asal njeplak. Atau memang sudah tinggi ilmu agamanya. Sudilah sy berguru kpd antum @agungizzulhaq. @tvOneNews @GunRomli @qitmr pic.twitter.com/uaCijEg26f— Wibowo Prasetyo (@wprasetyo73) 7 April 2018