Beritaterheboh.com - Masyarakat Kota Tarakan, pagi tadi sekitar pukul 07.00 wita berkumpul didepan ruang tunggu kedatangan Bandar Udara J...
Beritaterheboh.com - Masyarakat Kota Tarakan, pagi tadi sekitar pukul 07.00 wita berkumpul didepan ruang tunggu kedatangan Bandar Udara Juwata Tarakan untuk menolak pembentukan dan kedatangan Tim Front Pembela Islam (FPI) di Tarakan Kalimantan Utara.
Dalam penolakan tersebut, ratusan suku dayak Kalimantan Utara serta ormas lainnya melakukan blokade pembentukan tersebut.
Dalam orasinya, massa menuntut agar FPI tidak diizinkan berdiri di Kalimantan Utara.
Hingga saat ini perwakilan dari FPI masih tertahan di dalam Bandara Juwata.
Sementara ratusan personel gabungan TNI dan Polri bersenjata lengkap sudah bersiaga mengamankan bandara dari aksi blokade ratusan pemuda Dayak Tarakan. Polisi menghalau barikade agar tidak masuk ke dalam bandara.
Ketua Laskar Pemuda Adat Dayak Kalimantan Timur cabang Kota Tarakan (LPADKT), Martinus mengatakan, FPI dibeberapa daerah sering kali membuat keresahan di kalangan masyarakat sehingga pihaknya menolak kehadiran FPI di Kaltara.
"Kami tidak setuju FPI terbentuk di Kaltara, apalagi di Kota Tarakan dan saya rasa di Kaltara ini sudah cukup aman dan damai," jelasnya.
Dikonfirmasi, Plh Kepala Bidang Humas Polda Kaltara, Kombes Pol Yasmin Sumitra membenarkan insiden tersebut. Menurutnya, FPI berencana mendirikan cabangnya di Kaltara, namun ditolak warga setempat.
Istilahnya warga setempat enggak berkenan ada FPI di sini karena katanya nanti buat kacau," kata Kombes Yasmin kepada VIVA, Sabtu, 14 Juli 2018.
Polisi memastikan tidak ada gesekan dalam aksi tersebut. Yasmin mengatakan Wakapolda Kaltara sudah berada di Bandara Juwata untuk mengantisipasi aksi agar tidak anarkistis. "Kapolda berangkat ke sana mau rapat forkopimda. Besok mau rapat forkopimda bahas ini. Kita antisipasi tadi pagi standby di bandara," ungkapnya.
Sumber: viva.co.id & korandigitalnet.com