Beritaterheboh.com - Baru-baru ini salah satu sinetron yang bertemakan religi tengah ramai diperbincangkan publik lantaran judul dan kisa...
Beritaterheboh.com - Baru-baru ini salah satu sinetron yang bertemakan religi tengah ramai diperbincangkan publik lantaran judul dan kisahnya yang fenomenal. Ternyata sinetron religi tersebut mendapat sorotan dari Komisi Penyiaran Indonesia (KPI).
Seperti yang sudah diketahui, sinetron-sinetron televisi ini kerap menampilkan alur cerita yang tidak masuk akal sekaligus menyertakan judul yang kontroversial.
Seperti sinetron dengan judul ‘Juragan Tahu Bulat Mati Tergoreng Dadakan Dikubur Anget-anget’, judil ini langsung viral di media sosial beberapa waktu lalu. Sampai-sampai, sinetron yang satu ini dijadikan bahan guyonan oleh warganet. Dan tidak banyak yang mengkritik sinetron tersebut.
. ./rlt/ judulnya "juragan tahu bulat mati tergoreng dadakan dikubur anget anget" dong 😭— /rlt/ - ON (@rlthingy) October 17, 2018
pic.twitter.com/D9iRf2Xs5U
. ./rlt/ judulnya "juragan tahu bulat mati tergoreng dadakan dikubur anget anget" dong 😭— /rlt/ - ON (@rlthingy) October 17, 2018
pic.twitter.com/D9iRf2Xs5U
. .makin lama makin dibuat kocak, biar rating naik. Ini agama dibuat mainan loh demi rating. Penistaan agama yg sesungguhnya menurut gue.— Hanyur (@menghanyurkan) October 17, 2018
. .gue bukan teis tapi tetep merasa ini melecehkan. Dan banyak yang ga sadar.— Hanyur (@menghanyurkan) October 17, 2018
. .niat nya mau mengingatkan azab tuhan,tapi malah bikin hal seakan azab itu lelucon dengan judul dan alur cerita yg kurang masuk diakal,tolong @Official_MNCTV diperbaiki lagi utk tayangannya.— R🌸 (@skidipapat) October 17, 2018
. .TAHU NYA GELINDING TAPI MINYAKNYA KAGAK TUMPAH BAJU KAGA BASAH BHAIKKK AKU EMOSI— pubg : boimRIOT (@babamrii) October 17, 2018
. .Kerja di media itu emg harus dituntut buat konten/acara yg menarik, tp ngga gini juga. Kaya dimainin gini jadi malah buat ledekan gini. Pls dong mba/mas bikin kontennya yg make sense dikit. Saya juga kerja di media.— 🍟 (@crystalbae0) October 17, 2018
. .Bentar lg sutradaranya kena azab beneran.— Alaydrus Imron Rosady (@alaydrusir) October 18, 2018
. .Kirain kuburannya jadi isi tahu bulat— Thursdayfriday (@abcdefriday) October 17, 2018
Gara2 film beginian org jdi mandang sepele azab sm mati. Udh dijadiin bahan lawakan— Kapten (@captaeen) October 18, 2018
Usai viral dan menjadi bahan bercandaan, sinetron-sinetron dengan judul serupa justru terus bermunculan di layar kaca. Seperti sinetron yang menayangkan cerita seorang mandor jahat, saat meninggal dunia mendapat azab yaitu jenazahnya terlempar ke dalam mesin pengaduk semen. Cerita di sinetron ini juga menjadi perdebatan di kalangan warganet lantaran menyajikan alur kisah di luar nalar.
Sejatinya, sinetron bertema religi memang sudah ada sejak beberapa tahun lalu. Bahkan, sinetron yang berbumbu nilai agama dan menampilkan cerita azab ini beberapa kali mendapat teguran dari KPI.
Pada bulan Juli lalu, KPI memberikan surat peringatan tertulis kepada salah satu stasiun televisi yang menayangkan sinetron azab. Dalam surat peringatan nomor
413/K/KPI/31.2/07/2018, KPI menyoroti soal penayangan kondisi mayat mengerikan dalam sinetron yang ditayangkan oleh stasiun televisi Indosiar dikutip brilio.net dari laman resmi KPI, Sabtu (20/10). Hal ini dinilai tidak sesuai dengan Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standar Program Siaran (P3 dan SPS) KPI Tahun 2012.
Tak hanya itu, terkait dengan pemberian judul dalam sinetron religi, KPI juga sempat memberikan teguran sejak 2015 lalu. KPI menegur 3 stasiun televisi, yaitu MNC TV, Trans7 dan Indosiar terkait judul dan pengklasifikasian tayangan yang tidak tepat sasaran.
Memang ada beberapa judul menayangkan sinetron yang diklasifikasikan untuk usia remaja (R), namun jalan cerita yang ditampilkan tidak sesuai dengan rating tersebut.
Berbagai aduan dari masyarakat juga tercatat ditujukan kepada KPI terkait sinetron-sinetron religi yang memiliki alur cerita di luar logika. Pihak KPI tentunya terus memantau tayangan-tayangan kontroversial tersebut.(pojoksatu.id/beritaterheboh.com)