Beritaterheboh.com - Wakil Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (MUI) Tengku Zulkarnain kembali menjadi buliyan warganet. Pasalny...
Beritaterheboh.com - Wakil Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (MUI) Tengku Zulkarnain kembali menjadi buliyan warganet. Pasalnya Ustad Tengku Zul disebut warganet sama sekali tidak memahami cuitan yang diunggah
Ketika Paslon 01 Tembus 80 Jutaan Suara Mrk Langsung Bersorak Mengklaim Menang.
Padahal Suara yg Ada Jumlahnya 192an Juta Suara. Artinya 80 Jutaan Suara Itu Hanya 44%an Saja. Sisa Ada 56%an.
Pertanyaannya yg 56% Itu Milik Siapa? Sementara Pasangan Hanya Dua Saja Paslon 01 dan 02
Ketika Paslon 01 Tembus 80 Jutaan Suara Mrk Langsung Bersorak Mengklaim Menang.— tengkuzulkarnain (@ustadtengkuzul) May 10, 2019
Padahal Suara yg Ada Jumlahnya 192an Juta Suara. Artinya 80 Jutaan Suara Itu Hanya 44%an Saja. Sisa Ada 56%an.
Pertanyaannya yg 56% Itu Milik Siapa? Sementara Pasangan Hanya Dua Saja Paslon 01 dan 02
Sontak saja akunnya banjir bulliyan warganet
sudah intoleran, matematik goblok pulak 😃 zuuul zul— Permadi Arya (@permadiaktivis) May 10, 2019
Pertama mengclaim dpt 62% sandi sebut 58% sekrg dpt 56%. Sandi dan Joko Santoso pun gak tau 62% itu dpt dari mana....— Damas Qi (@Sanken90720956) May 10, 2019
hai jenggot... jd org kok GOBLOK bgt... makanya otak itu gunakan utk berpikir... apa loe kagak tau tingkat partisipasi rakyat dlm pemilu itu brp persen... Ngga salah kan gue blg loe itu ustadz goblok kaum bani kampret monaslimin...— eko6369 (@eko6369) May 10, 2019
Cuman kampret yang mengamini ucapan ente zul.. 😂😂— R.H (@bebek_gemini) May 10, 2019
Hahaha kan tidak semua masuk pak ustad itu suara ada sebagian orang memilih golput— pakok putra (@PakokputraPakok) May 10, 2019
Pengahaman yang gini tuh anak TK aja tahu
Tingkat partisipasi kali ini mendekati 80%, jd kalo peserta 192 jt x 80% = 153.6jt..— Mau (Beli) Mimpi (@MauBeliMimpi) May 10, 2019
Monggo Dek @ustadtengkuzul itung berapa tuh separo dr itu..
Selalu kebodohanmu dipublikasikan
Sptnya si Zul nih gak ngikutin perkembangan ato dongok.Tingkat partisipasi voters adlh 81% jd sekitar 155.5 jt atau max 160 jt suara.— 7Naga (@DStoickov) May 10, 2019
Jd suara 80 jt an sdh mencapai 50% + 1 suara, jd layak klaim menang.
Sptnya ustad jg perlu belajar matematika biar gk kelihatan goblok. Malu2in..
Sebelumnya diberitakan sebagaimana dilansir dari suara.com, Direktur Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) Titi Anggraini meminta pemerintah bersama penyelenggara pemilu melakukan evaluasi menyeluruh pasca Pemilu 2019. Titi mengajak semua pihak untuk tidak terburu-buru memisahkan Pilpres dengan Pileg pada Pemilu 2024 mendatang.
Titi menganggap ada sisi positif di Pemilu serentak 2019. Salah satunya adalah angka partisipasi pemilih meningkat dari pemilu sebelumnya.
"Kalau berdasarkan perkembanngn dan laporan sejauh ini lembaga quick count sudah 80 persen lebih tingkat partisipasi pemilih," kata Titi dalam diskusi bertajuk 'Silent Killer' di D'Consulate Lounge, Jalan KH Wahid Hasyim, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (27/4/2019)
Titi kemudian melihat pola yang terjadi pada Pemilu 2019. Menurutnya, masyarakat perkotaan lebih cenderung antusias dengan pelaksanaan pilpres, sedangkan masyarakat yang tinggal di pedesaan hingga pendalaman lebih antusias dengan pelaksanaan pileg.
"Jadi saya kira jangan tergesa-gesa untuk memisahkan antara pemilu DPR dengan pemilu presiden," ujarnya.
"Lakukanlah evaluasi secara menyeluruh melihat sistemnya, variabel-variabel sistemnya, besaran daerah pemilihan dan lain sebagainya dan juga manajemen dan teknis tata kelola, jangan parsial, jangan terburu-buru," sambungnya.(*)
dari dulu kan udah setupid, lupa ya @permadiaktivis 🤣https://t.co/h7OVhVJTPP— makLambeTurah#AsalBukanPrabowo (@makLambeTurah) May 11, 2019
