Beritaterheboh.com - Sebanyak enam kecamatan dan 28 desa di Kabupaten Konawe Utara, Sulawesi Tenggara (Sultra) terendam banjir sejak s...
Beritaterheboh.com -
Sebanyak enam kecamatan dan 28 desa di Kabupaten Konawe Utara, Sulawesi Tenggara (Sultra) terendam banjir sejak sepekan terakhir. Hujan deras yang terus mengguyur kabupaten Konawe Utara membuat banjir semakin meluas.
Data BPBD Konawe Utara, sebanyak 1.054 kepala keluarga dan 4.089 jiwa terpaksa mengungsi ke tempat yang lebih aman.
Sebanyak 56 rumah hanyut terseret arus banjir. Selain itu, terjangan banjir bandang telah merobohkan jembatan yang menghubungkan provinsi Sultra dengan Sulawesi Tengah di Kecamatan Asera, Konawe Utara, Minggu (9/6/2019).
Peristiwa amblasnya jembatan penghubung antarprovinsi itu membuat masyarakat di Kecamatan Asera, Oheo, Landawe, Langgikima, Andowia, dan Wiwirano terisolasi Kepala Bidang Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Konut, Djasmiddin menjelaskan, kondisi air di sungai naik drastis sampai 10 meter hingga air masuk ke badan jembatan.
Arus sungai yang menghubungkan sungai Lalindu dengan sungai Lalasolo itu pun semakin deras. Dampaknya, bangunan penyangga jembatan sepanjang 5 meter jebol.
“Yang jebol itu dari arah Oheo menuju wanggudu. Sudah tidak bisa dilewati,” ungkap Djasmiddin dikonfirmasi, Minggu siang.
Ia mengatakan, saat ini pihaknya masih mencari solusi untuk membantu masyarakat di enam kecamatan tersebut. Sebab, arus air yang cukup deras membuat tim gabungan dari BPBD Konawe Utara, Basarnas Kendari, BPBD Provinsi tak dapat mengunakan perahu karet untuk mengevakuasi warga.
“Bangunan peyangga antara jalan dan jembatan rubuh tadi malam, jadi sangat membahayakan. Untuk melintas, kami juga kesulitan karena ini berbicara jiwa. Keselamatan tim penanggulangan bencana dan masyarakat,” terangnya.
Sukrin, salah seorang warga Kecamatan Asera yang menjadi korban banjir merasa sedih. Pasalnya, anak dan keluarganya belum bisa dievakusi karena putusnya akses jembatan.
“Hanya bisa berdoa, semoga keluargaku baik-baik saja dan dalam perlindungan Allah. Kami juga berharap pemerintah bisa memberikan solusi atas musibah ini,” ucapnya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Jembatan Penghubung Sultra dan Sulteng Putus, 6 Kecamatan Terisolasi",
Banjir bandang ini telah merendam 1.054 unit rumah di 28 desa dan 6 kecamatan. https://t.co/Q7R1ajS0n4— kumparan (@kumparan) June 9, 2019
— fadly (@zulfadfadly96) June 9, 2019
Ini merupakan salah satu rumah warga di Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara. Dikarenakan hujan dan debit air yg tinggi. Air dari bendungan meluap dan menyebabkan banjir. Akses jalan lumpuh. Dan di Kab. Konawe Utara warga sudah mulai mengungsi. #prayforsultra #prayforbumianoa pic.twitter.com/FJd9d3iPkO— Kimmy Jae (@KimmyJae2) June 9, 2019
— KOMPASTV - Makassar (@KompasTV_Mks) June 9, 2019
Astagfirullah jembatan ameroro DI unaaha ðŸ˜ðŸ˜ðŸ˜. Yang mau kirim bantuan berupa pakaian bisa pergi ke posko masjid al-alam #prayforsultra #prayforbumianoa pic.twitter.com/LN4wucGwnI— WhulandarryTaniapa (@whulandr_) June 9, 2019