Duh, Taufik Sebut Ahok Ngawur soal Kontribusi Tambahan Reklamasi. Ternyata Ini Sebabnya

Beritaterheboh.com -  Wakil Ketua DPRD DKI Mohamad Taufik menyatakan mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok 'n...


Beritaterheboh.com -  Wakil Ketua DPRD DKI Mohamad Taufik menyatakan mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok 'ngawur' karena membahas kontribusi tambahan di polemik Izin Mendirikan Bangunan (IMB) Pulau Reklamasi.

Taufik mengatakan kontribusi tambahan memang tidak dikenakan lagi saat ini, karena Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sudah menyetop pembahasan Rencana Peraturan Daerah (Raperda) soal reklamasi.

"Ahok ngawur. Perda yang sekarang saya sampein dulu bahwa itu bukan kontribusi. Jadi saya kira ngawurlah. Sekarang enggak pakai Perda, karena Pak Anies sudah menyetop reklamasi 13 pulau," kata Taufik saat dihubungi, Kamis (19/6).

Sebab ketiadaan perda itulah, sambung Taufik, alasan dirinya menuding Ahok ngawur soal kontribusi 15 persen sebagai syarat IMB di pulau reklamasi yang diterbitkan Anies.

Taufik pun percaya Anies tak akan membuka lagi proyek reklamasi di pulau lainnya yang telah dihentikan, karena raperdanya tak diajukan. Jika raperda soal reklamasi kembali diajukan, kata Taufik, secara tidak langsung Anies kembali mengizinkan reklamasi di pulau lainnya berjalan. Sementara pengaturan untuk pulau yang sudah dibangun, ujar Taufik, sekarang dimasukkan ke dalam Rencana Detail Tata Ruang (RDTR).

"Kalau perda dihidupin, itu 13 pulau hidup lagi. Ini kan kita ramai-ramai minta reklamasi disetop. Sudah disetop sama Anies," ujar pria yang juga menjabat Ketua DPD Gerindra DKI Jakarta tersebut.


Menurut Taufik, Pulau C, D dan E sudah dimasukkan perjanjian bersama DKI sejak zaman Ahok masih menjadi Gubernur DKI Jakarta. Tiga pulau itu tidak dikenakan kontribusi, klaimnya, namun sudah dikenakan kompensasi.

"Kontribusi tambahan berlaku ketika perda itu ada. Cuma ini kan enggak ada [Perda], yang disalahkan itu Podomoro karena ada perjanjian dengan Pemda (Ahok)," kata Taufik.

Atas dasar itu, Taufik mengatakan yang menjabat Ketua Badan Legislasi Daerah (Balegda) saat Perda Reklamasi dibahas bersama Pemprov DKI yang masih dipimpin Ahok itu pun tak sepakat jika kini Anies melobi angka kontribusi tambahan. Untuk diketahui, Agung Podomoro Land (APL) merupakan salah satu pengembang pulau reklamasi.

"Ya enggak dong. Kembalikan kepada perjanjian zamannya Ahok itu. Iya apa bedanya gitu. Sederhananya. Saya kira balik lagi pada perjanjian," tutur Taufik.

Adapun dua raperda yang dulu dibahas dewan terkait reklamasi adalah Raperda Rencana Zona Wilayah Pesisir Pulau Pulau Kecil (RZWP3K) dan Rencana Tata Ruang Kawasan Strategis Pantai Utara Jakarta (RTRKS Pantura). Dalam draf raperda itu pernah dimasukkan klausul mengenai kontribusi tambahan yang dikenakan kepada pengembang sebesar 15 persen. Di dalam raperda itu pula dimasukkan seluruh pengaturan zonasi untuk pulau reklamasi.

Belakangan, DKI hanya mencabut satu raperda dan hanya mengajukan satu raperda kembali, yakni RZWP3K. DKI juga mengganti nama Pulau reklamasi C, D dan E menjadi Pantai Kita, Maju, Bersama.

Penggantian nama ini, kata Sekretaris Daerah DKI Saefullah dimaksudkan bahwa tidak ada frase pulau reklamasi. Pulau reklamasi yang ada menjadi dikategorikan sebagai bagian daratan.

Sebelumnya Ahok menyatakan dikeluarkannya IMB oleh Anies sama saja menghilangkan kontribusi tambahan yang dikenakan kepada pengembang pulau reklamasi karena tidak melalui perda. Hal serupa, kata Ahok, pernah dilakukan anggota DPRD, yakni M Sanusi yang juga mantan Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta.

M Sanusi telah divonis Pengadilan Tipikor telah melakukan tindak pidana korupsi dengan dua raperda reklamasi sebagai objek korupsi. Dalam kasusnya, Sanusi mencoba melobi angka kontribusi dari 15 persen menjadi 5 persen dari Nilai Jual Objek Pajak.
(ctr/kid/cnnindonesia.com)
Name

ABDUL AZIZ,1,abu tours,10,ACT,3,agus,1,ahmad dhani,62,Ahok,397,ahoker,1,amien rais,4,Anies,16,AniYudhoyono,13,anti virus,1,asian games 2018,2,bahar smith,3,bbm,1,Bela Islam,4,Berita,3427,Berita Islam,14,bom bunuh diri,1,bom medan,12,bom surabaya 13 Mei,29,bpjs,4,corona,278,Daerah,72,data corona,59,debat capres,8,deddy,2,demo,1,demokrat,3,djarot saiful hidayat,21,dki,736,dpr,1,DPR/DPRD,19,Ekonomi,17,enter,1,entertainment,1804,erick tohir,1,fadli zon,42,fahri hamzah,17,farhat,5,first travel,8,FPI,189,ganti presiden,12,garuda,66,gempa bumi,1,gempa palu,6,gerindra,2,Gibran,44,guru honorer,1,habib bahar,1,habib rizieq,4,hatespeech,13,Hukum,239,ILC,17,intermezzo,3,Internasional,372,investasi bodong,2,Iriana Jokowi,4,Isu,1,Jakarta,119,jogja,1,Jokowi,197,jonru,2,Jusuf Kalla,8,Kaesang,49,Kahiyang,9,kampanye akbar Jokowi,1,kasus 22 mei,10,kasus ektp,3,kasus jessica,1,kasus sepakbola,6,kecelakaan,8,keraton agung sejagat,26,Kesehatan,1,Kontroversi,112,korban,1,KPK,1,Kriminal,16,leasing,1,lina sule,82,lion air,62,lucinta luna,71,mafia bola,1,Mario Teguh,3,mata najwa,13,mca,13,menteri susi,10,messi,1,mudik,1,MUI,12,mulan jameela,1,mustafa nahra,1,najwa,1,nanggala402,12,nas,1,nasioanal,5,nasiona,7,Nasional,6963,News,3,Novel Baswedan,19,NU,46,NUSRON WAHID,3,ojol,3,Olahraga,13,Opini,244,PAN,1,papua,1,Partai,15,pdip,1,pemilu2019,1,Pendidikan,8,Peristiwa,44,Pilgub DKI,203,pilgub sumut,1,pilkada,5,pilkada2018,10,pilpres2019,48,PKB,1,pks,7,poli,1,polirik,1,polisi,1,polit,1,politi,6,Politik,8008,politiki,1,poliyik,1,POLRI,17,prabowo,2,pssi,1,raga,2,Ragam,4680,ragan,3,Ramalan,3,ratna sarumpaet,103,realcount,2,rekapitulasi,1,Revisi UU,1,ridwan kamik,1,ridwan kamil,1,risma,6,s,1,sandiaga uno,11,saracen,1,SBY,39,sehat,1,sejarah,5,sele,2,Seleb,1315,serba serbi,1,setnov,2,shio,7,sidang MK 2019,35,sinovac,2,SJ182,18,sport,1,sunda empire,14,surat ahmad dhani,4,syilviana,2,T,1,telkomsel,1,Teror,9,teroris riau,2,Tips,2,TNI,10,tol cipularang,8,tommy soeharto,1,topic netizen,758,tragedi 9 mei 2018,22,tre,1,trending topik,1853,UAS,27,UN,1,Unik,1,vaksin,3,viral,1,zodiak,17,
ltr
item
Berita Heboh: Duh, Taufik Sebut Ahok Ngawur soal Kontribusi Tambahan Reklamasi. Ternyata Ini Sebabnya
Duh, Taufik Sebut Ahok Ngawur soal Kontribusi Tambahan Reklamasi. Ternyata Ini Sebabnya
https://1.bp.blogspot.com/-y2qfnKZRcR8/XQw5Q5CA8XI/AAAAAAAAclE/jQChUdUnp5YEDGxnUiGNDr3xDp754jkbQCLcBGAs/s1600/top.jpeg
https://1.bp.blogspot.com/-y2qfnKZRcR8/XQw5Q5CA8XI/AAAAAAAAclE/jQChUdUnp5YEDGxnUiGNDr3xDp754jkbQCLcBGAs/s72-c/top.jpeg
Berita Heboh
http://www.beritaterheboh.com/2019/06/duh-taufik-sebut-ahok-ngawur-soal.html
http://www.beritaterheboh.com/
http://www.beritaterheboh.com/
http://www.beritaterheboh.com/2019/06/duh-taufik-sebut-ahok-ngawur-soal.html
true
5276501411807228324
UTF-8
Loaded All Posts Not found any posts VIEW ALL Readmore Reply Cancel reply Delete By Home PAGES POSTS View All RECOMMENDED FOR YOU LABEL ARCHIVE SEARCH ALL POSTS Not found any post match with your request Back Home Sunday Monday Tuesday Wednesday Thursday Friday Saturday Sun Mon Tue Wed Thu Fri Sat January February March April May June July August September October November December Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec just now 1 minute ago $$1$$ minutes ago 1 hour ago $$1$$ hours ago Yesterday $$1$$ days ago $$1$$ weeks ago more than 5 weeks ago Followers Follow THIS PREMIUM CONTENT IS LOCKED STEP 1: Share to a social network STEP 2: Click the link on your social network Copy All Code Select All Code All codes were copied to your clipboard Can not copy the codes / texts, please press [CTRL]+[C] (or CMD+C with Mac) to copy Table of Content