Muhammad Efendi mengatakan alasannya membangun kembali rumahnya karena enggan kampungnya dibangun rumah susun. (Suara.com/Stephanus Arand...
Muhammad Efendi mengatakan alasannya membangun kembali rumahnya karena enggan kampungnya dibangun rumah susun. (Suara.com/Stephanus Aranditio)
Salah satu warga, Muhammad Efendi mengatakan alasannya membangun kembali rumahnya karena enggan kampungnya dibangun rumah susun karena tidak akan bisa memiliki hak milik bangunan dan akan dibebani pembayaran rusun per bulan.
"Saya sih seperti pengen seperti dulu lagi, kalau rusun mah yang udah-udah yang ada kita jadi enggak mampu, kayak temen saya tuh di Cilincing, rusunawa enggak bisa hak milik, hak guna doang, kayak ngekos, kita dibebani apa-apa saja, uang keamanan lah kebersihan lah," kata Effendi kepada Suara.com, Kamis (6/6/2019).
Rencananya, pria 37 tahun asal Brebes itu akan membangun kembali rumahnya dengan menggunakan sisa uang tabungan yang seharusnya digunakan untuk mudik bersama istri dan 3 anaknya pada Hari Raya Idul Fitri tahun ini.
Effendi juga memanfaatkan sisa-sisa puing rumahnya yang masih bisa dipakai untuk membangun rumah seperti dua dinding rumahnya yang tersisa.
"Ya bangun kayak dulu lagi, sesuai kekuatan uangnya, ya kuatnya paling lantai 2, ini saja alhamdullilah masih bisa dipakai, kanan kirinya masih kokoh dindingnya, coba kalau enggak, aduuh, udah semua terbakar," ungkapnya.
Seperti diketahui, Efendi menjadi salah satu dari 400 kepala keluarga yang menjadi korban kebakaran di RT 11, 12, dan 13 RW 05 Kelurahan Ancol, Pademangan, Jakarta Utara, Sabtu (11/5/2019) siang. Sebanyak 450 bangunan semipermanen dilaporkan hangus dilahap si jago merah.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berencana akan membangun kembali Kampung Badan, Jakarta Utara dengan membangun rumah susun, namun hingga kini belum ada kejelasan lebih lanjut terkait rencana itu, bahkan warga mulai membangun kembali hunian semi permanen.(suara.com)