Beritaterheboh.com - Wakil Menteri Agama (Wamenag) Zainut Tauhid Saadi tak mempermasalahkan rencana reuni 212. Namun ia meminta agar kegi...
Beritaterheboh.com - Wakil Menteri Agama (Wamenag) Zainut Tauhid Saadi tak mempermasalahkan rencana reuni 212. Namun ia meminta agar kegiatan itu tak mengganggu hak orang lain. PA 212 menyebut reuni ini sebaiknya didukung semua masyarakat, termasuk dari lintas agama.
"Momen reuni 212 harus didukung oleh semua lapisan masyarakat juga lintas agama karena kegiatan ini secara tidak langsung sudah menjadi hari ukhuwah nasional karena dihadiri dari semua daerah di Indonesia, bahkan luar negeri dan sudah terbukti memberikan kesejukan sebagai salah satu wujud rahmatan lil 'alamin," kata juru bicara PA 212, Novel Bamukmin, kepada wartawan, Selasa (5/11/2019).
Menurut Novel Bamukmin, masyarakat lintas agama bisa merasakan kedamaian dari reuni 212. Dia menegaskan kegiatan ini sekaligus acara doa bersama untuk keselamatan bangsa.
"Karena dari agama apa pun sudah bisa rasakan kedamaian karena rumput saja kita jaga apalagi persatuan dan juga bisa dirasakan bahwa ada masyarakat dan tokoh dari lain agama juga hadir. Dan masyarakat mana pun bisa hadir demi agar pahamnya kegiatan syiar Islam ini dengan bermunajat untuk keselamatan bangsa," ucap Novel Bamukmin.
Zainut Tauhid menilai reuni 212 itu sah-sah saja sebagai bentuk kebebasan berpendapat. Zainut mengatakan Indonesia merupakan negara demokrasi dan menjunjung tinggi hak asasi, keinginan berkumpul, dan menyampaikan pendapat boleh dilakukan siapa pun. Asalkan, kata dia, aksi itu dilakukan dengan baik dan tidak mengganggu ketertiban.
"Sepanjang itu dilakukan sesuai dengan koridor hukum dengan cara yang baik, dengan akhlak yang baik dan juga tentunya yang mengindahkan ketertiban. Jangan sampai kegiatan itu justru mengganggu hak orang lain. Karena hak asasi kita kan dibatasi hak asasi orang lain," kata Zainut.
Dibully Warganet
Mksdnya biar semua umat iku PEAK?🙈— M'Ardi🇮🇩 (@Ardi22M) November 5, 2019
Kedamaian Tjap #Taek !— I Gede Skali Hector (@Owaala) November 5, 2019
Dulu kalian kumpul yang ada hanya hujatan, makian, memperbesar gap antar agama.
Bubarkan Pe'a 212 !https://t.co/ejTOtvRqfJ pic.twitter.com/ia70scdzof
Ogah, agama lain lg sibuk urus ijin imb yg kelompok kalian persulit.— jmory (@jamsmory) November 5, 2019
Hari ukhuwah nasional? Maaf apa yang anda katakan? Ukhuwah nasional kaum monaslimin iya— Adel (@MohFadhilah) November 5, 2019
Eneg liat orang ini, suruh ngakuin imam besar lah, ngakuin ukuwah nasional lah, jemberi wong :v— Kaloka Project (@ron3yboy) November 5, 2019
Lintas agama ? Anda sama agama lain saja galak 😅😅😅— Nanda (@ndaherdi) November 5, 2019
Kenapa gue br kepikrian cek sekarang ya 😬😬😬😬 pic.twitter.com/r2GTOnDZfW— nat❄ (@darkchoconat) November 5, 2019
212 itu diawali dengan menempelkan cap kpd seorang yg beragama non muslim sbg penista pdhl dia tdk bermaksud demikian. Lalu, skrng klean minta reuni klean itu didukung lintas agama? Lg pura2 hilang ingatan klean?— Gada Bima (@gadasakti) November 5, 2019
Kedengaran lucu dan kekanak²an yah, kemaren2 teriak kopar kapir, sekarang seperti minta dukungan, pake istilah ukhuwah nasional segala.— Gantar Kasalo (@Karyadi_tGal) November 5, 2019
Ah udah lah.....