Beritaterheboh.com - Anggota Komisi D DPRD DKI Jakarta Hardiyanto Kenneth mencurigai dana dua paket pengerjaan revitalisasi trotoar, di d...
Beritaterheboh.com - Anggota Komisi D DPRD DKI Jakarta Hardiyanto Kenneth mencurigai dana dua paket pengerjaan revitalisasi trotoar, di dalam dokumen Kebijakan Umum Anggaran dan Plafon Prioritas Anggaran Sementara (KUA-PPAS), tahun anggaran 2020 pada Dinas Bina Marga yang menelan anggaran senilai Rp888.066.000.000.
Menurut Kent-sapaan akrab Hardiyanto Kenneth-, dana sebesar itu sebuah penghamburan uang rakyat bila hanya digunakan untuk pemugaran jalur pejalan kaki. Sebab, seharusnya uang tersebut bisa digunakan untuk kepentingan lain.
"Uang sebesar Rp800 miliar jika hanya untuk trotoar itu menghamburkan uang rakyat. Jangan sampai ada penyelewengan anggaran di sana. Ini uang rakyat, penggunaannya harus jelas, jangan ugal-ugalan seperti itu," tegas Kent di Gedung DPRD DKI Jakarta, Jakarta Pusat, Kamis (31/10/2019).
Politisi PDI Perjuangan itu juga menuturkan, bila berdasarkan data yang tersebar di beberapa media Dinas Bina Marga berencana melakukan revitalisasi di trotoar Ibu Kota sepanjang 103,7 KM. Sehingga bila dikalkulasikan, maka per meternya trotoar itu menghabiskan dana sekira Rp8 juta.
"Saya rasa revitalisasi trotoar mencapai Rp8 juta per meter itu sudah enggak masuk akal. Jadi saya lihat ada keanehan di dalam anggaran tersebut. Kami minta jangan sampai ada penyalahgunaan anggaran," sambung dia.
Ia juga meminta kepada Kepala Dinas Bina Marga Hari Nugroho menjelaskan secara detail ihwal uang senilai Rp800 miliar itu digunakan untuk apa saja dalam revitalisasi trotoar nanti.
"Pak Hari sebagai penanggungjawab anggaran harus bisa menjelaskan secara detail ke publik. Saya enggak ingin ada penyalagunaan anggaran dalam APBD 2020 nanti," tutupnya.(okezone.com)