Beritaterheboh.com - Aliansi bernama Gerakan Jaga Indonesia menggelar unjuk rasa di depan pintu masuk IRTI Monas. Mereka menuntut Gubernur...
Beritaterheboh.com - Aliansi bernama Gerakan Jaga Indonesia menggelar unjuk rasa di depan pintu masuk IRTI Monas. Mereka menuntut Gubernur Anies Baswedan mundur dari jabatannya.
Pantuan detikcom, massa yang menamai aksinya The Orange Movement ini datang di depan pintu masuk IRTI Monas pukul 15.37 WIB. Sekitar 30 orang hadir di dalam aksi ini.
Dalam yel-yelnya, mereka meminta Gubernur Anies Baswedan lengser. Sejumlah tuntutannya adalah membatalkan Formula E di Monas serta menyetop perusakan Monas dan Taman Ismail Marzuki. Selain itu, mereka meminta Anies serius menangani banjir di DKI Jakarta.
"Anies... Anies... Anies... Lengser!," seru mereka di lokasi, Jumat (28/2/2020).
Mayoritas peserta aksi menggunakan baju berwarna oranye dengan tulisan 'LENGSER' di bagian depan dan tulisan 'The Power of Orange' di bagian belakang baju. Beberapa juga ada yang membawa bendera Merah-Putih.
Di lokasi demo, juga terdapat beberapa baliho pahlawan nasional. Di antaranya KH Ahmad Dahlan dan Sutan Sjahrir. Baliho tuntutan protes mereka juga termuat di lokasi demo. Dalam baliho dan spanduk yang mereka bawa juga terdapat tuntutan agar Anies lengser.
Saat ini demo masih berlangsung. Lalu lintas di lokasi, baik yang mengarah ke Tanah Abang maupun Stasiun Gambir, terpantau lancar. Beberapa polisi juga terlihat berjaga di lokasi.
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyebut akan lebih intensif berkomunikasi dengan seniman untuk membahas revitalisasi Taman Ismail Marzuki (TIM). Namun Forum Seniman Peduli TIM ragu terhadap perkataan Anies.
"Bahwa Anies akan komunikasi dengan seniman, tapi via DKJ (Dewan Kesenian Jakarta). DKJ tidak representasikan seniman, seniman yang datang ke Komisi X," ucap pimpinan Forum Seniman Peduli TIM Radhar Panca Dahana saat dihubungi, Kamis (20/2/2020).
Selain itu, sebelumnya, Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Jakarta Saefullah membela Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan soal kemunculan spanduk yang menyindir penanganan banjir di DKI. Saefullah meminta masyarakat memberikan kesempatan kepada Anies dalam penanganan banjir.
"Kerja baru dua tahun. Kemarin, ah sudahlah. Kasih terus kesempatan sampai masanya dua tahun ini.... Kemarin juga disampaikan oleh Bang Yos juga. Tidak ada satu pun gubernur yang luput di masanya dari banjir. Artinya, setiap tahun musim banjir pasti banjir," kata Saefullah di Balai Kota DKI, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Rabu (26/2/2020).
Saefullah mengatakan Pemprov DKI tetap memikirkan antisipasi banjir di Jakarta. Dia membandingkan dengan kota lainnya di Pulau Jawa yang juga mengalami banjir.(detik.com/Artikel Asli)
Pantuan detikcom, massa yang menamai aksinya The Orange Movement ini datang di depan pintu masuk IRTI Monas pukul 15.37 WIB. Sekitar 30 orang hadir di dalam aksi ini.
Dalam yel-yelnya, mereka meminta Gubernur Anies Baswedan lengser. Sejumlah tuntutannya adalah membatalkan Formula E di Monas serta menyetop perusakan Monas dan Taman Ismail Marzuki. Selain itu, mereka meminta Anies serius menangani banjir di DKI Jakarta.
"Anies... Anies... Anies... Lengser!," seru mereka di lokasi, Jumat (28/2/2020).
Mayoritas peserta aksi menggunakan baju berwarna oranye dengan tulisan 'LENGSER' di bagian depan dan tulisan 'The Power of Orange' di bagian belakang baju. Beberapa juga ada yang membawa bendera Merah-Putih.
Di lokasi demo, juga terdapat beberapa baliho pahlawan nasional. Di antaranya KH Ahmad Dahlan dan Sutan Sjahrir. Baliho tuntutan protes mereka juga termuat di lokasi demo. Dalam baliho dan spanduk yang mereka bawa juga terdapat tuntutan agar Anies lengser.
Saat ini demo masih berlangsung. Lalu lintas di lokasi, baik yang mengarah ke Tanah Abang maupun Stasiun Gambir, terpantau lancar. Beberapa polisi juga terlihat berjaga di lokasi.
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyebut akan lebih intensif berkomunikasi dengan seniman untuk membahas revitalisasi Taman Ismail Marzuki (TIM). Namun Forum Seniman Peduli TIM ragu terhadap perkataan Anies.
"Bahwa Anies akan komunikasi dengan seniman, tapi via DKJ (Dewan Kesenian Jakarta). DKJ tidak representasikan seniman, seniman yang datang ke Komisi X," ucap pimpinan Forum Seniman Peduli TIM Radhar Panca Dahana saat dihubungi, Kamis (20/2/2020).
Selain itu, sebelumnya, Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Jakarta Saefullah membela Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan soal kemunculan spanduk yang menyindir penanganan banjir di DKI. Saefullah meminta masyarakat memberikan kesempatan kepada Anies dalam penanganan banjir.
"Kerja baru dua tahun. Kemarin, ah sudahlah. Kasih terus kesempatan sampai masanya dua tahun ini.... Kemarin juga disampaikan oleh Bang Yos juga. Tidak ada satu pun gubernur yang luput di masanya dari banjir. Artinya, setiap tahun musim banjir pasti banjir," kata Saefullah di Balai Kota DKI, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Rabu (26/2/2020).
Saefullah mengatakan Pemprov DKI tetap memikirkan antisipasi banjir di Jakarta. Dia membandingkan dengan kota lainnya di Pulau Jawa yang juga mengalami banjir.(detik.com/Artikel Asli)