Beritaterheboh.com - Total 77 orang tewas akibat wabah Virus Corona di Iran. Sejumlah anggota parlemen Iran juga dilaporkan tertular virus...
Beritaterheboh.com - Total 77 orang tewas akibat wabah Virus Corona di Iran. Sejumlah anggota parlemen Iran juga dilaporkan tertular virus tersebut.
Seperti dilansir Associated Press, Selasa (3/3/2020), setidaknya 23 member parlemen dikabarkan tertular Virus COVID-19 dan positif terjangkit Corona. Sementara itu korban tewas akibat virus tersebut sebanyak 77 orang.
Hingga kini dilaporkan ada sebanyak 2540 kasus Corona di wilayah Timur Tengah. Dimana 2336 kasus diantaranya terjadi di Iran.
Pimpinan Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei mengatakan pihaknya bersama petugas medis dan masyarakat terus berupaya untuk menekan virus tersebut. Dia meminta warganya untuk berdoa terkait wabah ini.
"Bencana ini, menurut kami, bukan bencana besar, ada dan ada bencana yang lebih besar dari ini," kata Khamenei.
Dia meminta agar warga Iran tidak membesar-besarkan wabah Corona ini. Meski begitu, dia tetap meminta warganya untuk tetap waspada.
"Tentu saja saya tidak ingin mengecilkan masalah ini, tapi jangan terlalu membesar-besarkannya. Sesuatu telah terjadi, itu akan ada di negara itu untuk sementara waktu, yang mudah-mudahan akan sebentar, dan kemudian akan hilang," ucapnya.
Iran berdiri sendiri menangani virus yang telah mempengaruhi pemerintahannya. Hingga kini di seluruh dunia, virus ini telah menginfeksi 90.000 orang dan menyebabkan 3.100 kematian.
Kasus virus corona di Iran mengalami lonjakan tajam dalam beberapa hari dan tercatat memiliki korban meninggal tertinggi setelah China, yang menjadi pusat wabah ini. Para pakar menyatakan kekhawatiran terhadap presentasi angka kematian akibat virus corona di Iran yang mencapai sekitar 5,5 persen yang diketahui lebih tinggi dari negara-negara lainnya. Angka tersebut disinyalir menunjukkan bahwa kasus virus corona di Iran mungkin lebih tinggi dari jumlah yang dilaporkan saat ini.(detik.com)
Seperti dilansir Associated Press, Selasa (3/3/2020), setidaknya 23 member parlemen dikabarkan tertular Virus COVID-19 dan positif terjangkit Corona. Sementara itu korban tewas akibat virus tersebut sebanyak 77 orang.
Hingga kini dilaporkan ada sebanyak 2540 kasus Corona di wilayah Timur Tengah. Dimana 2336 kasus diantaranya terjadi di Iran.
Pimpinan Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei mengatakan pihaknya bersama petugas medis dan masyarakat terus berupaya untuk menekan virus tersebut. Dia meminta warganya untuk berdoa terkait wabah ini.
"Bencana ini, menurut kami, bukan bencana besar, ada dan ada bencana yang lebih besar dari ini," kata Khamenei.
Dia meminta agar warga Iran tidak membesar-besarkan wabah Corona ini. Meski begitu, dia tetap meminta warganya untuk tetap waspada.
"Tentu saja saya tidak ingin mengecilkan masalah ini, tapi jangan terlalu membesar-besarkannya. Sesuatu telah terjadi, itu akan ada di negara itu untuk sementara waktu, yang mudah-mudahan akan sebentar, dan kemudian akan hilang," ucapnya.
Iran berdiri sendiri menangani virus yang telah mempengaruhi pemerintahannya. Hingga kini di seluruh dunia, virus ini telah menginfeksi 90.000 orang dan menyebabkan 3.100 kematian.
Kasus virus corona di Iran mengalami lonjakan tajam dalam beberapa hari dan tercatat memiliki korban meninggal tertinggi setelah China, yang menjadi pusat wabah ini. Para pakar menyatakan kekhawatiran terhadap presentasi angka kematian akibat virus corona di Iran yang mencapai sekitar 5,5 persen yang diketahui lebih tinggi dari negara-negara lainnya. Angka tersebut disinyalir menunjukkan bahwa kasus virus corona di Iran mungkin lebih tinggi dari jumlah yang dilaporkan saat ini.(detik.com)