Beritaterheboh.com - Sebuah video yang direkam di Masjid Raya Alun-alun Bandung tengah viral di media sosial dan juga beredar di grup-gru...
Beritaterheboh.com - Sebuah video yang direkam di Masjid Raya Alun-alun Bandung tengah viral di media sosial dan juga beredar di grup-grup percakapan. Video berdurasi sekitar dua menit tersebut merekam sekelompok orang memprotes kebijakan peniadaan salat Jumat untuk mencegah penyebaran virus korona baru COVID-19.
Dalam rekaman yang sudah ditonton lebih dari 70 ribu kali tersebut, kelompok itu menurunkan baliho maklumat DKM Masjid Raya Alun-alun Bandung. "Jangan mau ditindas oleh peraturan-peraturan yang tidak jelas," kata seseorang dari massa tersebut. "Kami hanya menurunkan tidak merusak."
Penurunan itulah yang memicu perdebatan antara kelompok tersebut dengan polisi yang bertugas. Polisi meminta agar aspirasi disampaikan di kantor Gubernur Jawa Barat atau Wali Kota Bandung dan bukan dengan cara menurunkan baliho.
Ketua DKM Masjid Raya Alun-alun Bandung Muchtar Gandaatmaja membenarkan kejadian tersebut. Menurutnya, kelompok tersebut datang menjelang waktu zuhur di bagian utara masjid dan mereka minta tanda tangan keterangan bahwa masjid dibuka waktu Jumatan.
Muchtar mengatakan, kelompok itu ingin menemuinya namun ditolak polisi demi keamanan. "Mereka ingin bertanya dalil ke saya soal Salat Jumat itu. Ya diskusi seperti itu kan panjang, harus di waktu khusus bukan di jalanan seperti ini. Yang ada malah debat kusir." Lantas bagaimana akhir perdebatan di masjid tersebut? Berita selengkapnya DI SINI
Salat Jumat dan shalat wajib berjamaah di Masjid Raya Bandung memang selama dua pekan ke depan ditiadakan untuk mencegah penyebaran wabah virus corona. "Pertama landasan hukumnya jelas dari kondisi yang sekarang sudah mafhum semua, Gubernur dan Wali Kota sudah mengeluarkan surat edaran, ulama juga mengeluarkan fatwa," kata Pengurus Imaroh Masjid Raya Bandung Muhammad Yahya Ajlani.
Menurutnya, penutupan ini tidak dilakukan secara total. Bahkan shalat Dzuhur dan Ashar berjamaah hari ini saja masih dilakukan hanya terlihat tak banyak seperti biasanya. "Sebenarnya tidak ditutup total, di luar masih bisa untuk shalat, sebelah kiri dan kanan masjid bisa di dalam juga, toilet tetap dibuka cuma tidak dibuka seperti biasa," kata Yahya.
Menanggapi aksi sekelompok orang tersebut, ada netizen yang mendukung aksi kelompok tersebut seperti dicuit akun di bawah ini:
Ada juga yang menyesalkan tindakan kelompok tersebut:
Bagaimanapun ini wajib disuarakan. Buat Bapak-bapak yang tadi demo maksa jumatan. TOLONG SIMAK! pic.twitter.com/Mu7Sbr9Rlq— Fidi (@fidiavif) March 20, 2020