WHO Sebut Semprot Jalan Pakai Disinfektan Konyol, Ini Kata Pakar Corona RI

Beritaterheboh.com - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menilai penyemprotan jalan dengan disinfektan adalah cara konyol untuk menghindari ...


Beritaterheboh.com - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menilai penyemprotan jalan dengan disinfektan adalah cara konyol untuk menghindari penularan virus Corona. Pakar virus Corona Pemerintah RI memahami bahwa penyemprotan jalan dengan disinfektan tidak disarankan WHO.

"Penyemprotan jalanan dengan disinfektan memang tidak direkomendasikan WHO," kata Ketua Tim Pakar Gugus Tugas Penanganan COVID-19, Wiku Bakti Bawono Adisasmito, kepada detikcom, Rabu (8/4/2020).


Profesor dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI) ini menjelaskan, penularan COVID-19 adalah melalui cairan hidung dan mulut (droplet) orang yang terinfeksi, melompat lewat bersin dan batuk, masuk ke hidung, mulut, atau mata orang yang sehat. Droplet yang mengandung virus Corona (SARS-CoV-2) bisa pula berada di permukaan benda dan disentuh oleh orang yang sehat, kemudian orang yang sehat tersebut tertular COVID-19 karena tangannya yang terkena droplet itu dia gunakan untuk menyentuh mulut, hidung, atau matanya.

"Masa kita pegang aspal kemudian kita pegang mata? Kan tidak. Yang sering dipegang adalah gagang pintu, kunci, ponsel, lantai untuk beraktivitas, hingga permukaan lantai masjid misalnya," kata Wiku.


Penyemprotan cairan disinfektan di jalanan bisa menyebar ke mana-mana, termasuk mengenai masyarakat. WHO sendiri tidak merekomendasikan cairan disinfektan digunakan langsung ke tubuh manusia karena bisa mengganggu kesehatan. Bukan tidak mungkin, zat yang terkandung dalam disinfektan masuk ke saluran penapasan manusia.

"Alih-alih ingin membunuh virus, yang terkena malah justru manusianya itu sendiri, menimbulkan masalah lain," kata Wiku.

Bila disinfektan disemprot di jalanan secara berlebihan, mikroorganisme lain yang menyusun keseimbangan ekosistem juga berpotensi terganggu. Bila ekosistem terganggu, maka pada akhirnya manusia juga bisa rugi. Penggunaan disinfektan untuk sterilisasi permukaan dari SARS-CoV-2 tak perlu sampai di aspal jalan, melainkan cukup di benda-benda yang sering disentuh manusia.

"Memang kita harus melindungi manusia, tapi cara pakainya bukan dengan cara disemprot di jalan. Apa yang perlu disemprot disinfektan? Yakni permukaan meja, pegangan tangan, tombol lift, tombol ATM, pegangan kursi, disemprot kemudian dilap. Kalau di lantai, maka dipel dan dikeringkan," tutur Wiku.


Alangkah lebih baik apabila penyemprotan jalanan menggunakan disinfektan dialihkan ke pembuatan tempat cuci tangan di banyak titik, serta penggencaran pengadaan masker buatan sendiri. Mencuci tangan dengan sabun dan menggunakan masker merupakan dua langkah penting yang lebih efektif menghindarkan masyarakat dari virus Corona, ketimbang menyemprot jalanan dengan disinfektan.

"Lebih baik bikin tempat cuci tangan umum di semua tempat sehingga banyak orang bisa cuci tangan dengan mudah. Itu yang utama. Juga, kalau semua orang pakai masker maka jalan penularan virus akan tertutup, karena jalan penularannya lewat mulut, hidung, dan mata," kata Wiku.


Penyemprotan disinfektan di jalanan dan lingkungan luar ruangan memang bukan fenomena Indonesia saja. Di India, Meksiko, hingga Turki juga demikian. Penyemprotan jalanan menggunakan disinfektan dinilai WHO tidak ada gunanya.


"Yang jelas, itu adalah hal yang tidak kami rekomendasikan. Kami tidak percaya orang-orang tertular virus dari permukaan tanah (jalanan -red)," kata Kepala Jaringan Wabah dan Tanggap Darurat Global WHO, Dale Fisher, sebagaimana diunggah DW News di akun YouTube, Kamis (2/4)

Dilansir Reuters, Fisher bahkan menganggap langkah penyemprotan jalanan dengan disinfektan bisa berisiko merugikan kesehatan masyarakat, membuang waktu, dan menghamburkan sumber daya. "Itu adalah sebuah gambaran konyol di banyak negara," kata Fisher yang juga ahli penyakit menular, Selasa (31/3).

Peneliti dari Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (CDC) China, Zhang Liubo, bahkan mewanti-wanti masyarakat supaya tidak kelewat kerajingan main semprot disinfektan. Soalnya, cairan disinfektan bisa berbahaya bagi manusia bila kelewat banyak masuk ke tubuh.

"Permukaan di luar ruangan, seperti jalanan, tempat lapang, rerumputan, jangan sering-sering disemprot dengan disinfektan... Menyemprot disinfektan dalam area yang luas dan terus-terusan bisa bikin polusi lingkungan dan harus dihindari," kata Zhang Liubo, dilansir Science dari siaran televisi CCTV China.(detik.com/artikel asli)
Name

ABDUL AZIZ,1,abu tours,10,ACT,3,agus,1,ahmad dhani,62,Ahok,397,ahoker,1,amien rais,4,Anies,16,AniYudhoyono,13,anti virus,1,asian games 2018,2,bahar smith,3,bbm,1,Bela Islam,4,Berita,3427,Berita Islam,14,bom bunuh diri,1,bom medan,12,bom surabaya 13 Mei,29,bpjs,4,corona,278,Daerah,72,data corona,59,debat capres,8,deddy,2,demo,1,demokrat,3,djarot saiful hidayat,21,dki,736,dpr,1,DPR/DPRD,19,Ekonomi,17,enter,1,entertainment,1804,erick tohir,1,fadli zon,42,fahri hamzah,17,farhat,5,first travel,8,FPI,189,ganti presiden,12,garuda,66,gempa bumi,1,gempa palu,6,gerindra,2,Gibran,44,guru honorer,1,habib bahar,1,habib rizieq,4,hatespeech,13,Hukum,239,ILC,17,intermezzo,3,Internasional,369,investasi bodong,2,Iriana Jokowi,4,Isu,1,Jakarta,119,jogja,1,Jokowi,197,jonru,2,Jusuf Kalla,8,Kaesang,49,Kahiyang,9,kampanye akbar Jokowi,1,kasus 22 mei,10,kasus ektp,3,kasus jessica,1,kasus sepakbola,6,kecelakaan,8,keraton agung sejagat,26,Kesehatan,1,Kontroversi,112,korban,1,KPK,1,Kriminal,16,leasing,1,lina sule,82,lion air,62,lucinta luna,71,mafia bola,1,Mario Teguh,3,mata najwa,13,mca,13,menteri susi,10,messi,1,mudik,1,MUI,12,mulan jameela,1,mustafa nahra,1,najwa,1,nanggala402,12,nas,1,nasioanal,5,nasiona,7,Nasional,6850,News,3,Novel Baswedan,19,NU,46,NUSRON WAHID,3,ojol,3,Olahraga,13,Opini,244,PAN,1,papua,1,Partai,15,pdip,1,pemilu2019,1,Pendidikan,8,Peristiwa,44,Pilgub DKI,203,pilgub sumut,1,pilkada,5,pilkada2018,10,pilpres2019,48,PKB,1,pks,7,poli,1,polirik,1,polisi,1,polit,1,politi,6,Politik,7973,politiki,1,poliyik,1,POLRI,17,prabowo,2,pssi,1,raga,2,Ragam,4611,ragan,3,Ramalan,3,ratna sarumpaet,103,realcount,2,rekapitulasi,1,Revisi UU,1,ridwan kamik,1,ridwan kamil,1,risma,6,s,1,sandiaga uno,11,saracen,1,SBY,39,sehat,1,sejarah,5,sele,2,Seleb,1315,serba serbi,1,setnov,2,shio,7,sidang MK 2019,35,sinovac,2,SJ182,18,sport,1,sunda empire,14,surat ahmad dhani,4,syilviana,2,T,1,telkomsel,1,Teror,9,teroris riau,2,Tips,2,TNI,10,tol cipularang,8,tommy soeharto,1,topic netizen,758,tragedi 9 mei 2018,22,tre,1,trending topik,1853,UAS,27,UN,1,Unik,1,vaksin,3,viral,1,zodiak,17,
ltr
item
Berita Heboh: WHO Sebut Semprot Jalan Pakai Disinfektan Konyol, Ini Kata Pakar Corona RI
WHO Sebut Semprot Jalan Pakai Disinfektan Konyol, Ini Kata Pakar Corona RI
https://1.bp.blogspot.com/-WK7NVh912-o/Xo0xm3ZzfQI/AAAAAAAAr9Y/YEs5W3jjb6ULYWzyHfF1RKzieqsocVRhgCLcBGAsYHQ/s1600/bnpb.png
https://1.bp.blogspot.com/-WK7NVh912-o/Xo0xm3ZzfQI/AAAAAAAAr9Y/YEs5W3jjb6ULYWzyHfF1RKzieqsocVRhgCLcBGAsYHQ/s72-c/bnpb.png
Berita Heboh
http://www.beritaterheboh.com/2020/04/who-sebut-semprot-jalan-pakai.html
http://www.beritaterheboh.com/
http://www.beritaterheboh.com/
http://www.beritaterheboh.com/2020/04/who-sebut-semprot-jalan-pakai.html
true
5276501411807228324
UTF-8
Loaded All Posts Not found any posts VIEW ALL Readmore Reply Cancel reply Delete By Home PAGES POSTS View All RECOMMENDED FOR YOU LABEL ARCHIVE SEARCH ALL POSTS Not found any post match with your request Back Home Sunday Monday Tuesday Wednesday Thursday Friday Saturday Sun Mon Tue Wed Thu Fri Sat January February March April May June July August September October November December Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec just now 1 minute ago $$1$$ minutes ago 1 hour ago $$1$$ hours ago Yesterday $$1$$ days ago $$1$$ weeks ago more than 5 weeks ago Followers Follow THIS PREMIUM CONTENT IS LOCKED STEP 1: Share to a social network STEP 2: Click the link on your social network Copy All Code Select All Code All codes were copied to your clipboard Can not copy the codes / texts, please press [CTRL]+[C] (or CMD+C with Mac) to copy Table of Content