Beritaterheboh.com - Kapolri Jenderal Idham Azis mencopot sejumlah perwira tinggi hingga perwira menengah karena dinilai tidak menegakkan a...
Beritaterheboh.com - Kapolri Jenderal Idham Azis mencopot sejumlah perwira tinggi hingga perwira menengah karena dinilai tidak menegakkan aturan terkait pelanggaran protokol kesehatan COVID-19 di kegiatan Habib Rizieq Shihab. Salah satunya adalah Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Heru Novianto yang digantikan oleh Kombes Hengki Haryadi.
Sosok Kombes Hengki Haryadi bukan orang baru di Polda Metro Jaya. Sepak terjangnya dalam mengungkap kejahatan di Ibu Kota tidak perlu diragukan lagi.
Hengki Haryadi merupakan lulusan Akpol tahun 1996. Pertengahan Oktober 2020 lalu, Hengki Haryadi baru dilantik sebagai lulusan terbaik Sespimti Dikreg Tahun Ajaran 2020.
Pria kelahiran Palembang ini pernah menjabat sebagai Kapolres Metro Jakarta Barat pada Oktober 2017 hingga Januari 2020. Selama di Polres Jakarta Barat, Hengki Haryadi pernah mengungkap sejumlah kasus menonjol hingga premanisme yang meresahkan di Ibu Kota.
Sosok Hercules dibuatnya bertekuk lutut karena aksi premanisme yang meresahkan warga. Hengki Haryadi dikenal sebagai pemimpin yang tegas, tetapi juga humanis dan berwibawa.
Hengki Haryadi kecil besar di Kota Metro, Lampung. Ayahnya merupakan prajurit TNI.
Prestasi akademik Hengki Haryadi sudah ditunjukkan sejak Sekolah Dasar, hingga ia masuk SMA unggulan SMA Taruna Nusantara, Magelang, Jawa Tengah. Selama menempuh pendidikan SMA, Hengki Haryadi termasuk berprestasi. Ia bahkan di percaya menjadi Paskibraka di Istana Kepresidenan pada tahun 1991.
3 Tahun mengenyam pendidikan di Akademi Kepolisian, Kombes Hengki Haryadi lulus pada tahun 1996. Mengawali karir di kepolisian, Hengki Haryadi bertugas di Polres Dili yang saat itu masih menjadi bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Hengki Haryadi kemudian dipindahkan ke Jawa Barat. Ia dipercaya sebagai Wakapolsek Lengkong, Polresta Bandung Tengah.
Tahun 2004, Hengki Haryadi mendapat kenaikan pangkat Kompol di Polda Lampung. Setelah 6 tahun bertugas di Lampung, ia kemudian dipindah ke Polda Metro Jaya.
Di Polda Metro Jaya, Hengki Haryadi pernah dipercaya sebagai Kapolsek Gambir, Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Pusat, Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat, Kapolres Pelabuhan Tanjung Priok dan Wakil Direktur Reskrimsus Polda Metro Jaya.
Saat menjadi Kasat Reskrim Jakarta Barat, Hengki Haryadi berpartner dengan Irjen Fadhil Imran yang saat itu sebagai Kapolres Metro Jakarta Barat dengan pangkat Komisaris Besar. Di tangan Fadil Imran dan Hengki Haryadi ini, sejumlah kasus kejahatan menonjol berhasil diungkap, salah satunya menangkap Hercules.
Karir Hengki Haryadi semakin melejit pada tahun 2017. Pada 30 Oktober 2017, Kombes Hengki Haryadi dipercaya mengemban tugas sebagai Kapolres Metro Jakarta Barat.
Selama di Polres Jakarta Barat, Hengki Haryadi mengukir segudang prestasi. Pada November 2018, Polres Jakarta Barat di bawah pimpinan Kombes Hengki Haryadi menangkap preman Hercules terkait perebutan lahan di Kalideres, Jakarta Barat.
Hengki Haryadi juga mengungkap sejumlah kasus narkoba. Kampung Ambon yang menjadi sarang narkoba diobrak-abrik oleh pria kelahiran 1979 ini.
Di tangan dinginnya, peredaran narkoba jaringan lokal hingga internasional diringkus dirinya. Salah satunya penyelundupan 1,3 ton ganja jaringan antarkota, penyelundupan 120 Kg sabu jaringan internasional serta 28 Kg sabu jaringan internasional Amerika.
Kerja kerasnya dan jajarannya kala itu diganjar penghargaan oleh DEA (Drug Enforcement Agency). Hengki Haryadi mendapat penghargaan khusus dari DEA atas leadershipnya dalam kerja sama pengungkapan narkoba.
Tidak hanya itu, Hengki Haryadi juga mengungkap kasus jambret 'tenda oranye' yang saat itu meresahkan masyarakat. Ia menangkap puluhan jambret saat itu dan segudang kasus lainnya yang ia ungkap.(detik.com)