Tagar BEM SI kembali bertengger di jajaran trending topik Twitter. Viralnya Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) ini dipicu ...
Tagar BEM SI kembali bertengger di jajaran trending topik Twitter. Viralnya Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) ini dipicu dengan beredarnya cuplikan video argumentasi ketua BEM SI, Kaharuddin, dalam acara Hot Room di salah satu stasiun televisi.
Dalam video yang tersebar, terlihat Kaharuddin tengah berargumentasi, dan berbicara dengan salah satu pengacara kondang, Hotman Paris, dalam acara yang bertemakan “Demo Untuk Apa?”.
Video tersebut viral dan menjadi perhatian publik karena ungkapan yang dinilai kurang tepat diucapkan oleh ketua BEM SI tersebut. Dalam videonya, Kaharuddin menyebutkan bahwa pada era orde baru, masyarakat Indonesia memperoleh kebebasan dan kesejahteraan.
“Terkait dengan itu, bagaimana hari ini tentang kesejahteraan. Contoh misalkan di orde lama, kita peroleh yang namanya kebebasan dan kesejahteraan? Tidak. Orde baru kita peroleh yang namanya kebebasan, kesejahteraan kita punya. Hari ini yang ingin kita tanyakan adalah apakah kita peroleh kesejahteraan? Apakah kita peroleh kebebasan?,” ujar Kaharuddin dalam argumentasinya tersebut.
Ucapan Kaharuddin seketika ditentang dan diralat langsung oleh anggota komisi XI DPR RI / F-PDIP, Masinton Pasaribu, yang juga ikut serta dalam acara tersebut. Masinton menyebut bahwa pada masa orde baru, tidak ada yang namanya kebebasan, dan kesejahteraan, fakta yang ada pada masa orde baru justru kesejahteraan masyarakat tidaklah merata.
Tidak sedikit warganet mempertanyakan kapasitas Kaharuddin yang dipilih sebagai ketua BEM SI.
Ternyata BEM SI sebagaimana BEM Nusantara terbelah menjadi dua.
Berawal dari Musyawarah Nasional (Munas) Aliansi BEM Seluruh Indonesia XIV yang diselenggarakan hari Minggu (28/3/2021) menimbulkan keributan akibat keputusan panitia kegiatan membatasi jumlah peserta yang dapat hadir secara sepihak. Hal ini menyebabkan 132 perguruan tinggi memutuskan untuk melakukan walk-out.
Keputusan walk-out tersebut menyebabkan munculnya dua fraksi dalam tubuh/aliansi BEM SI, dengan pihak musyawarah nasional menunjuk BEM Universitas Riau sebagai Koordinator Pusat sedangkan pihak walk-out menentukan BEM Universitas Negeri Semarang sebagai Koordinator Pusat.
iya emang pecah habis munas, kaharuddin ini korpus bem si versi lama yang terdiri 30+ kampus, sementara versi baru nya ini terdiri dari 130+ kampus yang korpusnya anak unnes, bem si lama yang megang kammi, kalo yang baru non kammi
— XXYYZZZ (@ripyourbabe) April 17, 2022
Pada Munas Musyawarah Nasional (Munas) Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) XlV memilih Wahyu Suryono Pratama dari Universitas Negeri Semarang (UNNES) sebagai Koordinator Pusat BEM SI periode 2021-2022.
Dilihat dari akun Instagramnya Wahyu Surono Pratama memiliki 6ribuan Folower. Wahyu juga terlihat sesekali mengunggah kegiatannya di akun Instagramnya. Tidak jauh beda dengan Kaharuddin dengan 3 ribuan folower, Kaharuddin juga rajin menggunggah akktivitasnya sebagai koordinator BEM SI.