Kehidupan Syach bersaudara cukup menarik untuk dikulik, pasalnya 4 dari 8 anak klan Syach dikenal sebagai selebritis tanah air yaitu Atala...
Kehidupan Syach bersaudara cukup menarik untuk dikulik, pasalnya 4 dari 8 anak klan Syach dikenal sebagai selebritis tanah air yaitu Atalarik Syach, Teddy Syah, Atilla Syach hingga Attar Syach yang memulai karir sebagai model di tahun 1990an
Dibesarkan bersama 8 saudara laki-lakinya, Atalarik dan Teddy Syach membeberkan bagaimana rutinitas di keluarganya yang tak banyak diketahui masyarakat umum.
Meskipun memiliki ayah yang merupakan seorang aktor dan sutradara, Fritz G. Schadt, baik Atalarik Syach hingga Teddy Syach serta saudara lainnya tak hidup bermanja-manja.
Dalam acara Rumpi yang dipandu Feni Rose setahun lalu, Teddy Syach dan Atalarik Syach menceritakan kehidupan masa kecilnya sebagai 8 bersaudara.
Ketika Fenny Rose bertanya siapakah yang paling galak di antara mereka, Teddy Syach tak berani menjawab dengan lugas dan hanya memberi kode melalui matanya.
Pasalnya Teddy yang saat itu duduk di sebelah Atalarik Syah hanya melirik ke arah sang kakak yang secara tidak langsung menyebut Ariklah yang memiliki sifat itu.
Tanpa mau menegaskan siapa di antara mereka yang paling galak, Teddy kemudian menerangkan bahwa Atalarik dikenal sangat dekat dengan ibunya sehingga kerap membantu ibunya bersih-bersih.
“Gini, Arik itu selalu deket sama mama kan, artinya temen komunikasinya mama, jadi kalo mama kerja di rumah, dia juga paling seneng tuh bersih-bersih, pasukan yang lain bagian ngotorin kan,” ujar Teddy Syach sambil tersenyum menyidir.
Namun Teddy menyebut, Atalarik akan naik pitam ketika saudara-saudara lainnya membuat kotor apa yang telah dibersihkannya.
“Kaya ngga rela banget abis dibersihin dikotorin,” sebut Teddy lagi seperti dikutip Hops.ID dari kanal YouTube TRANS TV Official pada Minggu, 4 Desember 2022.
Atalarikpun kemudian mencoba menjelaskan apa yang anak-anak dari klan Syach lakukan untuk membantu sang ibu.
Pasalnya, meskipun memiliki ART, namun dengan 8 orang anak laki-laki di dalamnya dirasa tak akan kuat jika harus mengerjakan semuanya seorang diri.
“Jadi mama itu membagi tugas kepada kami semua, saya ngga seneng yang basah-basah sama nyetrika, karena 8 lho...pembantu bisa seminggu sekali ganti,” beber Atalarik.
Bahkan Atalarik sempat berkelakar, jika mesin cucinya bisa bicara pasti ia tak akan kuat untuk mencuci pakaian 8 orang anak laki-laki dikeluarganya.
“Jeans 8 coba bayangin aja tuh, jacket 8, jeans 8, mesin cuci kalo bisa ngomong ‘gkkkgkkkgkkkgkkk...tolong!’,” ujar Atalarik sambil tertawa.
Kebiasaan masing-masing Syach bersaudara ini semakin tampak ketika menjelang hari Raya, dimana Atalarik mengaku bertanggung jawab membersihkan debu-debu dirumahnya.
“Apalagi lebaran bagi tugas, kalo saya emang seneng cari lawa-lawa, vacum cleaner, semua, pegang karpet saya cuci sofa, udah itu pasti, cukup sampai situ, bagian dapur, cucian, setrikaan (tidak pegang),” beber Atalarik.
Berbeda dengan sang kakak yang tak menyukai pekerjaan rumah yang berurusan dengan air, Teddy Syach ternyata kebagian peran sebagai tukang cuci.
“Cuci...pakaian, karena kan kebiasaannya mama tuh...ngga boleh masuk mesin cuci sebelum disikat, jadi tetep rendem dulu,” ungkap Teddy Syach.
“Bagian saya tuh nyikatin tuh, nyikatin bagian yang kotor-kotor baru masukin (mesin cuci),” sambungnya menerangkan tugasnya di rumah.***