Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menjelaskan maksud pernyataannya terkait proyek sodetan Kali Ciliwung ...
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menjelaskan maksud pernyataannya terkait proyek sodetan Kali Ciliwung 'nggak diapa-apain' selama 6 tahun. Basuki mengatakan pernyataan itu terkait tahapan pembangunan sodetan Kali Ciliwung.
"Kan ada di tabel yang 600 meter di outlet itu dari 2014-2015 selesai. Yang sekarang ini dari 2021 mulai kerjanya, akhir 2021. Jadi setelah 2015, baru 2021 lagi baru mulai," kata Basuki kepada wartawan di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (25/1/2023).
Untuk diketahui, total panjang terowongan sodetan Kali Ciliwung menuju KBT ini mencapai 1,2 kilometer. Proyek tersebut sempat terhenti karena urusan pembebasan lahan.
"Iya (pembebasan lahan), termasuk outlet sana 2015-2017 baru dipasang sheet pile-nya, tapi tanahnya belum dinormalisasi," ujar Basuki.
Menurut Basuki, pembebasan lahan itu ternyata bisa dilakukan. Namun dia tak mengetahui pendekatan apa yang dilakukan Pj Gubernur DKI Heru Budi Hartono.
"Saya kan tergantung pemdanya. Ternyata beliau bisa itu," ujar Basuki.
Basuki sebelumnya menyinggung konsistensi pembangunan proyek sodetan Kali Ciliwung. Dia menyayangkan 6 tahun proyek tersebut terhenti.
"Kalau itu konsisten dilakukan dari dulu, pasti sudah berkurang (banjirnya). Yang masalahnya kan tadi Pak Presiden bilang enam tahun nggak diapa-apain, normalisasi nggak diapa-apain, sodetan nggak diapa-apain," kata Basuki di area outlet proyek sodetan Kali Ciliwung (area belakang kampus Trisakti), Jl DI Panjaitan, Jakarta Timur, Selasa (24/1).
Basuki mengapresiasi Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono, yang bisa melanjutkan proyek tersebut. Dia meyakini proses normalisasi akan mengurangi banyak banjir di Jakarta.
"Nah, sekarang alhamdulillah, ada Pak Heru ini mulai dikerjakan lagi. Nanti coba kita lihat hujan tahun 2023 ini kalau ini berfungsi, Sukamahi berfungsi, Sentiong mungkin Agustus berfungsi, insyaallah banyak berkurang banyak sekali," ujarnya.
Jokowi Tinjau Sodetan Ciliwung
Presiden Jokowi sebelumnya meninjau progres pembangunan sodetan Kali Ciliwung ke Kanal Banjir Timur (KBT). Sodetan Kali Ciliwung merupakan satu kesatuan dengan Bendungan Ciawi, Bendungan Sukamahi, serta sistem kanal banjir lainnya. Pembangunan sodetan ini merupakan bagian dari upaya menyeluruh pemerintah untuk mengendalikan banjir di wilayah DKI Jakarta.
"Sebenarnya ini proyek lanjutan yang dulu pernah berjalan di 2013 sampai 2016, kemudian berhenti karena masalah pembebasan lahan," ujar Manajer Proyek Sodetan Kali Ciliwung ke Kanal Banjir Timur (KBT), Farida Maharani, berdasarkan keterangan tertulis dari Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden, Selasa (24/1).
Baca artikel detiknews, "Menteri PUPR Jelaskan soal 6 Tahun Sodetan Ciliwung 'Nggak Diapa-apain'" selengkapnya https://news.detik.com/berita/d-6533619/menteri-pupr-jelaskan-soal-6-tahun-sodetan-ciliwung-nggak-diapa-apain.
Sebelumnya -Mantan Anggota TGUPP Era Anies Baswedan, Tatak Ujiyati menyorot tajam pernyataan Presiden Jokowi soal sodetan Kali Ciliwung yang sudah berhenti selama 6 tahun terutama di masa Anies Baswedan menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta.
Padahal, dalam akun Twitter resmi Kementerian PUPR menyebut bahwa proyek sodetan Kali Ciliwung ini sudah dikerjakan pada tahun 2021.
"Tentang proyek Sodetan Kali Ciliwung ke BKT. Apa kata Pak Presiden Jokowi vs apa kata Kementerian PUPR. Yang bener itu mangkrak 6 tahun atau sudah dikerjakan sejak tahun 2021 ya?" ucap Tatak dikutip dari akun Twitter pribadinya, Rabu (24/1/2023).
Tatak juga menyebut bahwa cuitan Kementerian PUPR Tahun 2021 tentang sodetan Kali Ciliwung.
"Kementerian PUPR kembali melanjutkan pembangunan terowongan (sudetan) dari Sungai Ciliwung menuju Kanal Banjir Timur (KBT) pada TA 2021. Sebelumnya, pembangunan sudetan ini telah dilaksanakan sepanjang 550 m pada tahun 2013-2015," ucap akun Twitter Kementerian PUPR, pada 4 Agustus 2021.
Cuitan Tatak ini mendapat respon beragam dari warganet di Twitter.
"Iya bener, mangkrak 6 tahun itu kan dari 2015 - 2021. 2021 dikerjakan lagi, jadi omongan Jokowi harusnya bukan ditujukan ke gubernur DKI siapapun itu, itu terkait real keadaan project BKT dan harusnya timeframe 6 tahun itu bukan 2022," ucap warganet.