Unggahan viral di TikTok, curhatan wanita yang menjadi generasi sandwich usai menikah. Foto: Dok. TikTok @la_ola09. Jakarta - Wanita ini ...
Unggahan viral di TikTok, curhatan wanita yang menjadi generasi sandwich usai menikah. Foto: Dok. TikTok @la_ola09.
Jakarta -
Wanita ini mengungkapkan dirinya merasakan bagaimana menjadi generasi sandwich setelah menikah dengan suaminya. Kisahnya viral di TikTok karena si suami gajinya selalu habis untuk membiayai hidup orangtua bahkan keponakannya.
Curhatan istri tersebut mulai viral berawal dari unggahan Ariska Paramita, lewat akun TikTok @la_ola09. Ariska membagikan foto-foto mulai dari foto untuk buku nikah hingga mempunyai seorang anak.
"Kalau gak nikah sama kamu, aku gak tahu gimana rasanya jadi sandwich generation. Ini pas mau foto background biru, hati aku sudah mantap buat nikah sama kamu, walaupun dengan background keluarga kamu yang kayak gitu. Di sini aku belum sepenuhnya tahu tentang keluarga kamu, tapi aku sudah yakin, karena di antara beberapa cowok yang dekatin cuma kamu langsung serius mengajak nikah," kenang Ariska.
Ketika persiapan pernikahan, Ariska rela menjual motor untuk menambah biaya. "Di sini aku terima dikasih mahar berapa pun dan gak nuntut nikahnya harus gimana-gimana, karena yang penting halalnya, sudah capek pacaran-pacaran gak jelas, aku juga gak ada ibu dan bapakku sudah sakit-sakitan," jelasnya.
Ariska memperlihatkan foto preweddingnya. Dia mengaku bahagia dan terharu karena bisa mempunyai kenang-kenangan, berupa foto aesthetic. Ariska menuturkan meminta bantuan temannya untuk mengabadikan momen prewedding, supaya hemat biaya.
"Di sini keluarga kamu gak ada pembahasan tentang nikah, malah nyuruh nikah di kampung bapakku di Ngawi, karena mungkin gak mau keluar biaya seperser pun, bahkan pas nikah di kampungku orang tua kamu gak ikut mengantar wkwkwk sad ya," ujarnya kecewa.
"Ini H-3 sebelum menikah sudah di Ngawi, aku tahu kamu di sini sedih banget karena sendirian, gak ditemenin keluarga kamu buat nikah, padahal seharusnya mereka mampu dan bisa nemenin kamu, tapi memilih gak pergi, karena sibuk ngurus cucu kesayangan mungkin," lanjut Ariska.
"Gak ada tabungan sama sekali, padahal kerja dari pagi sampai tengah malam, duit gaji habis buat ngidupin keponakan," curhat Ariska lagi.
Setelah menikah, Ariksa dan suami tinggal di rumah mertua yang berada di Palembang. Ternyata di rumah tersebut ada anggota keluarga lain yang juga menetap di sana. Ariska yang seorang anak tunggal, awalnya kaget dengan tempat tinggal barunya tersebut.
"Mana banyak orang, semua anggota keluarga tinggal di situ, risih banget, karena aku anak tunggal, dan selalu hidup sendiri jadi gak biasa sama keadaan ramai, tapi gak papa aku turutin biar kamu gak sedih," ucapnya.
"FYI kita gak disedekahin sama sekali habis nikah, ya udah kaya gak terjadi appa-apa, kaya nikahan binatang aja, padahal di kampung bapakku diramein, full pakai uang bapakku dan gak kamu ganti," ungkapnya.
Ariska menuturkan suaminya sudah membiayai kebutuhan keponakannya sejak awal pernikahan mereka. Mertuanya juga sering ke kamar untuk meminjam uang kepada Ariska.
"Terus disuruh diam-diam gak usah bilang kamu, tapi karena aku kasihan, jadi aku kasih gak usah pinjam, eh malah dikasih ke anak perempuan kesayangan sama cucu kesayangan wkwkwk," ujarnya kaget.
Ariska sendiri aktif bekerja dan sebelumnya menabung untuk bisa menikah. Kini setelah menikah, dia merasakan pengeluaran makin banyak karena si suami menanggung biaya kebutuhan keluarganya yang lain.
"Kerja-kerja, karena pengeluaran habis nikah makin banyak, gak cuma buat berdua, tapi buat nanggung keluargamu yang segambreng, belum lagi susu sama pampers keponakanmu," imbuhnya pasrah.
"Di sini aku sudah capek dan muak banget, hidup di rumah kamu, yang ada tengkar terus setiap hari, uang juga habis gitu aja, percuma capek kerja gak bisa nabung, aku rela jual iPhone 12 aku, buat bisa mulai hidup baru, cari rumah kontrakan dan beli perabotan, orang tua kamu semakin sebel sama aku habis ini," kenangnya.
Tak tahan tinggal di rumah mertua, Ariska memutuskan untuk mengontrak bersama suaminya. Namun setelah tinggal di rumah kontrakan, dia mengalami beberapa kendala.
"Pertama kali pindah rumah kotrakan, ehh ada aja, tengah malam atap bocor, rumah banjir, mana posisinya aku lagi hamil muda, tengah malam tidur kedinginan, karena atap rumahnya memang terbang kebawa angin," tirunya.
Ariska menunjukkan atap rumah kontrakan yang jebol. Niat hati mengambil kontrakan yang murah, dia malah mengeluarkan biaya lebih karena rumah tersebut sering rusak.
"Karena aku hamil muda dan gak bisa kerja lagi, aku sambil prelovein barang-barangku buat nambah-nambah pemasukan, karena pas hamil pengeluaran malah tambah banyak banget," terangnya.
Pada Hari Raya Idul Fitri, Ariska mengaku kehidupan rumah tangganya lebih baik karena tinggal di rumah kontrakan. Ariska tak habis pikir, ibu mertuanya sering berbohong pura-pura sakit jantung.
"Singkat cerita sudah lahiran anak kita, keluargamu sepeser pun gak ada tuh bantu biaya lahiran, harus telepon bapakku dulu buat bantu, selembar baju pun gak ngasih, bahkan nunggu di rumah sakit pun enggak," lanjut Ariska.
"Padahal aku sedih banget sudah gak punya ibu, berharap ibu mertua bisa kaya ibu taunya eh eh. Di sini untungnya suami selalu support aku, dan sudah terbuka matanya gimana perlakuan keluarganya sama aku," lanjutnya lagi.
Ariska mengaku sering memberikan apa pun yang keluarga suaminya inginkan. Seperti sering membelikan mertuanya baju dan tas tapi malah dipakai oleh adik iparnya.
"Anakku gak pernah sama sekali ditengokin, sibuk ngurusin cucu satunya," curhatnya.
Seiring berjalannya waktu, Ariska mengungkapkan sudah berdamai dengan keadaan. Mereka juga bisa tegas dengan keluarga suaminya, tidak bisa terus membiayai hidup si keponakan atau keluarga lainnya.
"Apalagi beliin susu sama pampers keponakanmu, karena kamu juga suda punya anak. Cucu segemoy ini loh gak pernah dilirik, ya gak papa lah nak, ada ibu yang selalu nemenin kamu, kamu gak perlu nenek, yang penting ayah sama ibu ada untuk kamu 24 jam," kata Ariska.
Ariska menuturkan iparnya mulai iri karena anaknya lebih sehat, aktif dan kebutuhannya lengkap. "Padahal aku ngurus sendiri loh, gak dibantu ibumu, aku juga beli apa-apa buat anakku pakai uangku sendiri bukan uang kakakmu," tegasnya.
"Happy gak diganggu lagi sama keluarga suami, karena mereka juga yang musuhin, jadi malu mau minta bantuan lagi wkwkwk. Kalau mau hidup happy dan gak stress tergantung suami, walau pun suami gaji dikit juga tapi kalau pengertian hidup aman-aman saja," katanya lagi.
Konfirmasi Wolipop
Wolipop sudah menghubungi Ariska Paramita atau akrab disapa Mita yang mengunggah pengalamannya di TikTok soal suaminya yang menjadi generasi sandwich. Dia menceritakan kisah di balik video unggahannya.
"Jadi postingan itu cerita tentang gimana rasanya ngerasain jadi sandwich generation, yang dimana di situ yang jadi sandwich generation adalah suamiku, yang harus membiayai keluarganya bahkan sampai keponakannya, itu terbawa sampai ketika kami menikah," ungkap Mita kepada Wolipop..
Wanita yang berusia 25 tahun itu mengungkapkan awal menikah masih rela ketika suaminya membagi nafkah untuk orangtua dan keponakannya. Namun lama kelamaan dia tak kuat.
"Tapi ketika kami mulai memberontak, malah mertua dan ipar menganggap kami musuh, padahal kami sudah membantu semaksimal mungkin, karena suami sudah capek juga membiayai keluarganya sampai dia sendiri pun tidak punya tabungan sama sekali, akhirnya suami pun menyerah, dan sekarang sudah fokus dengan keluarga kecil, masa masa itu kami lewati selama tiga tahun," kata Mita.
Mita dan suaminya menikah pada November 2021. Kini mereka tinggal di rumah sendiri yang dibeli dengan sistem cicilan lewat KPR
Sebelumnya, Mita dan suami tinggal di rumah mertua selama tiga bulan. Mereka juga sempat menetap di rumah kontrakan selama satu tahun.
Di akhir wawancara, Mita mengaku kini lebih tenang. Dia berharap unggahannya bisa memberikan pemahaman pada siapapun kalau sudah menikah, seorang suami sebaiknya memprioritaskan kebutuhan anak dan istrinya.
"Ketika sudah punya anak dan istri, sebaiknya suami memprioritaskan kebutuhan anak istri dahulu, boleh membantu orang tua, dan wajib juga memberi orang tua bila ada rezeki lebih. Sebagai orang tua juga harus menerima berapapun dikasih anak dan jangan meminta lebih, untuk ipar juga, ketika sudah berkeluarga jangan pernah meminta lagi kepada kakak yang sudah menikah juga, kakakmu banyak kebutuhan," tutupnya. detik.com
