Yayik Susilawati menjadi perbincangan setelah membubarkan ibadah Gereja di Gresik Jawa Timur. Video Yayik teriak meminta ibadah dibubarkan ...
Yayik Susilawati menjadi perbincangan setelah membubarkan ibadah Gereja di Gresik Jawa Timur. Video Yayik teriak meminta ibadah dibubarkan viral di media sosial.
Yayik Susilawati merupakan staf tata usaha di sekolah SMAN 1 Cerme, Gresik, Jawa Timur.
Yayik Susilawati telah dilaporkan ke Polisi.
Yayik marah-marah membubarkan ibadah doa malam Kenaikan Isa Al Masih pada 8 Mei Jemaat Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat (GPIB) Benowo Surabaya.
Aksi Yayik memberhentikan ibadah jemaat Gereja GPIB ini telah ramai jadi perbincangan publik.
Hal ini dikarenakan, Yayik bersama sang suami dan anak telah membuat heboh penduduk di kawasan Perumahan Cerme Indah, Desa Betiting, Cerme.
Seorang jemaat di GPIB, Gabriella menceritakan kejadian tersebut.
Gabriella menjelaskan insiden tersebut terjadi sekitar pukul 19.00 di kediaman Ibu Manurung Blok P / 36 RT 11 RW 03.
Saat itu, ia mendengar suara teriakan dengan nada keras oleh Yayik ketika ibadah tengah berlangsung.
Yayik dan keluarganya ini datang untuk memberhentikan ibadah yang dilakukan oleh jemaat Gereja.
“Berhenti kubilang, jangan menyanyi,” teriak Yayik.
“Mereka datang menyuruh berhenti dengan berteriak-teriak sehingga mengundang warga sekitar datang,” jelas Gabriella.
Dengan terkuaknya identitas warga yang teriaki jemaat Gereja ini, juga turut ditanggapi oleh beberapa warganet.
Sosok Yayk Susilawati
Yayik Susilawati merupakanpegawai negeri sipil (PNS) di SMA Negeri 1 Cerme.
Hal itu terlihat dari website resmi SMA Negeri 1 Cerme Gresik. Yakni di laman https://smanic.sch.id/gtk/yayik-susilawati/.
Status Yayik tertulis sebagai PNS dengan jabatan tenaga administrasi di SMA Negeri 1 Cerme.
Sementara itu, dari penelusuran Instragram, Yayik Susilawati update terakhir di tahun 2020.
Staf TU itu juga aktif sebagai instruktur zumba dan melatih di berbagai kegiatan, baik pemerintahan maupun swasta.
Sebelumnya, Yayik Susilawati bersama suaminya membubarkan ibadah doa malam Kenaikan Isa Al Masih pada 8 Mei.
Video rekaman Yayik itu pun tersebar luas di media sosial.
Terlihat wajah Yayik emosi bersama suaminya.
Malam itu, jemaat menggelar ibadah doa di kediaman Hormali Sirait (Manurung) di Perum Cerme Indah RT 03/11, Desa Betiting, Kecamatan Cerme, Kabupaten Gresik.
Sementara itu, Kepala SMAN 1 Cerme Indah Nusa Rini membenarkan, yang bersangkutan adalah staf TU di sekolahnya.
"Permasalahan sudah dimediasi dan selesai. Hanya miskomunikasi," pungkas Indah.
Kepala Desa Betiting Musholi mengungkapkan, penghentian tersebut dilakukan oleh keluarga Y yang masih bertetangga.
Aksi itu diduga dipicu salah paham lantaran parkir mobil jemaat menutupi akses menuju rumah Y.
Y, istri, beserta anaknya sempat berteriak dan mengumpat.
Namun kemudian warga berdatangan untuk melerai.
"Hanya kesalahpahaman, sebenarnya warga itu habis operasi terus menggelar doa bersama sebagai rasa syukur," ujar Kepala Desa Betiting Musholi, Jumat (10/5/2024) dilansir Tribun-medan.com dari Kompas.com
Musholi menjelaskan, kegiatan peribadatan itu sudah atas seizin pihak RT.
"Sudah izin melalui RT setempat. Selama ini, warga juga leluasa memberikan kebebasan untuk beribadah," ucap Musholi.
Kapolsek Cerme Iptu Andik Asworo mengungkap, persoalan tersebut telah diselesaikan secara damai.
Pihak-pihak terkait segera menggelar mediasi pada Kamis (9/5/2024) malam.
Kedua belah pihak terlibat bersepakat saling menghormati, menghargai, serta saling memaafkan.
"Hasil mediasi kesepakatan bersama, bahwa kedua belah pihak saling menghormati, menghargai dan memaafkan apa yang sudah terjadi," tutur Kapolsek Cerme, Jumat (10/5/2024).
Andik melanjutkan, kesepakatan kedua pihak dilakukan tanpa adanya paksaan maupun tekanan.
"Polsek Cerme akan terus melakukan patroli di sekitar Perum Cerme Indah, untuk menjaga keamanan dan kondusifitas, terutama peran Bhabinkamtibmas dalam komunikasi dan pembinaan msyarakat," kata Andik.(mmedan.tribunnews.com)