Siapa saja menteri di kabinet Prabowo-Gibran? Hingga saat ini belum ada pengumuman resmi nama-nama menteri kabinet Prabowo-Gibran, namun sej...
Siapa saja menteri di kabinet Prabowo-Gibran?
Hingga saat ini belum ada pengumuman resmi nama-nama menteri kabinet Prabowo-Gibran, namun sejumlah nama beredar.
Salah satu sosok calon menteri di kabinet Prabowo-Gibran yang dinantikan adalah Menteri Keuangan, siapa yang akan meneruskan tugas Sri Mulyani, siapa nama-nama yang masuk bursa calon menkeu?
Simak prediksi menteri kabinet Prabowo-Gibran di artikel ini.
Calon Menkeu kabinet Prabowo-Gibran menjadi salah satu yang dinantikan mengingat beratnya tugas yang akan diemban penerus Sri Mulyani.
Wakil Direktur Indef Eko Listiyanto menilai tugas menteri keuangan di bawah kepemimpinan Prabowo-Gibran harus dapat menjaga kesinambungan fiskal.
Kata dia, menjaga kesinambungan fiskal adalah prinsip yang sangat penting dalam menghindari ketidakstabilan ekonomi dan keuangan.
Kebijakan fiskal yang tidak berkesinambungan akan memberikan dampak buruk bagi pembangunan, pertumbuhan ekonomi, distribusi, pengentasan kemiskinan, hingga stabilitas ekonomi.
"Siapapun menteri keuangan harus bisa menjaga kesinambungan fiskal,” kata Eko saat diskusi publik Indef “Dinamika Lebaran dan Arah Ekonomi Prabowo-Gibran” secara daring, Selasa (26/3/2024).
Eko juga menegaskan bahwa tugas Menteri keuangan di kabinet Prabowo-Gibran lebih berat dari sebelumnya.
Selain karena menanggung beban utang di era presiden Jokowi, program populis mereka salah satunya makan siang gratis dikhawatirkan akan memberikan konsekuensi langsung pada pengelolaan APBN.
"Era Jokowi kan infrastruktur digenjot habis-habisan, banyak yang berasal dari utang.
Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka bertemu di Hambalang, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (8/6/2024) sore.
Ini bisa sama tingginya, contohnya era Prabowo terasosiasi ke aspek sosial, tanpa ada penambahan pendapatan ya utang," jelasnya.
Karenanya, jika menteri keuangannya tidak sekaliber Sri Mulyani maka Indonesia bersiap untuk lonjakan utang negara.
"Jadi kalau menteri keuangan tidak tegas, iya-iya saja (ke presiden) karena program sudah dijanjikan dan kemudian tidak melihat realitas kemampuan APBN.
Maka siap-siap saja akan dikoreksi oleh pasar,” katanya.
Bursa Calon Menteri Keuangan Kabinet Prabowo-Gibran
- Mantan Menteri Megawati
Sebelumnya, Rini Soemarno pernah menjabat sebagai Menteri Perindustrian dan Perdagangan era Presiden Megawati Soekarnoputri sejak 10 Agustus 2001 hingga 20 Oktober 2004.
Kemudian, pada pemerintahan Presiden Jokowi, Rini menjabat sebagai Menteri BUMN periode 27 Oktober 2014 hingga 20 Oktober 2019.
Ekonom Senior Segara Research Institute Piter Abdullah mengatakan sosok Rini Soemarno patut diperhitungkan di pos bendahara negara.
Menurutnya, anggapan Rini Soemarno sebagai loyalis Megawati Soekarnoputri tidak berlaku jika dia ditugasi menjadi menteri.
“Kalau sudah posisi menteri tidak ada istilah loyalis siapapun.
Dia pembantu presiden yang mana adalah presidennya Prabowo,” kata Piter, Rabu (8/5/2025)
Piter menilai Rini memiliki pengalaman panjang sebagai menteri bidang ekonomi.
Dia pernah menjabat Menteri Perindag dan Menteri BUMN.
“Beliau sebelumnya menjabat pimpinan perusahaan 2 swasta. Dari biodata yang saya baca beliau pernah juga magang di kementerian keuangan Amerika Serikat,” sambungnya.
Dengan semua pengalamannya tersebut Rini dinilai sangat kompeten untuk menjabat Menteri Keuangan.
“Saya kira tidak perlu ada keraguan akan kapasitas bu Rini untuk menjadi menteri keuangan.
Menteri keuangan juga tidak bekerja sendiri. Tapi bekerja sebagai tim dengan kementerian lain maupun dengan pejabat kementerian keuangan lainnya,” tukas Piter.
Pengamat Politik Ujang Komarudin menilai keberpihakan Rin Soemarno terhadap Prabowo Subianto bisa jadi bentuk kekecewaannya dari Megawati Soekarnoputri.
Ujang melihat itu sebagai sesuatu yang biasa di dalam dinamika politik.
“Mungkin dulu hubungan yang dulu loyal dengan Megawati tetapi sekarang berbeda jalan,” tuturnya.
Kekecewaan Rini Soemarno dengan Megawati tidak diketahui pasti hanya keduanya yang paham.
Namun rumor yang beredar Rini Soemarno sempat didesak oleh Ketua Umum PDI Perjuangan untuk dicopot dari posisi menteri.
Hanya saja Presiden Joko Widodo tidak mengindahkan permintaan Megawati.
Alhasil Rini yang dulu dikenal loyalis Megawati menjadi pendukung Prabowo Subianto sebagai presiden terpilih.
- Empat Nama Lain Disebut
Bloomberg menyebut Sri Mulyani tidak akan lagi menjabat sebagai Menteri Keuangan dalam kabinet pemerintahan Prabowo-Gibran.
Prabowo disebut sedang mempertimbangkan sejumlah tokoh yang berlatar belakang bankir, sebagai Menteri keuangan.
Prabowo disebut mencari teknokrat untuk mengamankan pendanaan negara, menjaga kewaspadaan fiskal, serta bisa memenuhi janji kampanyenya.
Sumber-sumber Bloomberg mengatakan 4 nama yang sedang dipertimbangkan adalah Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara Kartika Wirjoatmodjo.
Kemudian Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Mahendra Siregar, dan Direktur Utama PT Bank Negara Indonesia Royke Tumilaar.
- Sri Mulyani Kenalkan Thomas Djiwandono
Sosok Thomas Djiwandono yang ponakan Prabowo Subianto ramai disebut bakal menjadi Menkeu kabinet Prabowo-Gibran setelah namanya dikenalkan langsung oleh Menkeu Sri Mulyani.
Nama Thomas Djiwandono yang lebih dikenal sebagai Tommy Djiwandono seperti saat diperkenalkan Sri Mulyani ini pun kemudian ramai disebut bakal menjadi Menkeu kabinet Prabowo-Gibran.
Nama Thomas Djiwandono ramai disebut sebagai calon Menkeu kabinet Prabowo-Gibran setelah ia masuk deretan Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Pemerintahan Prabowo-Gibran yang bertemu Sri Mulyani, Jumat (31/5/2024).
Dalam kesempatan inilah, Sri Mulyani memperkenalkan secara langsung Thomas Djiwandono kepada awak media yang juga menjadi salah satu anggota tim gugus tugas tersebut.
"Ini namanya Pak Tommy Djiwandono.
Mungkin ada yang sudah (mengenal), aku manggilnya 'mas' sih sebetulnya," ujar Sri Mulyani dalam Konferensi Pers di Jakarta, Jumat (31/5/2024).
Sri Mulyani mengatakan bahwa Tommy Djiwandono bertanggung jawab di bidang ekonomi keuangan pada Gugus Tugas Sinkronisasi tersebut.
"Tadi telah disampaikan langsung oleh Pak Muzani, Pak Dasco bahwa Pak Tommy Djiwandono yang akan in charge (bertanggung jawab) yang akan bertugas untuk bidang ekonomi keuangan," katanya.
Bahkan, dirinya telah menjalin komunikasi dengan Tommy dalam dua bulan ini.
"Sehingga selama ini sebetulnya juga sudah banyak komunikasi, namun hari ini menjadi diformalkan sehingga ini akan menjaga komunikasi yang sangat baik sehingga fokus pada masalah-masalah yang harus kita tangani bersama," katanya.
Dalam kesempatan yang sama, Tommy Djiwandono juga mengakui bahwa pihaknya telah menjalin komunikasi secara intens dalam dua bulan terakhir ini dalam upaya sinkronisasi.
"Sinkronisasi sudah sebenarnya berjalan sangat baik dan itu Saya berterima kasih sekali khususnya kepada Ibu Menkeu dan rekan-rekannya di jajaran, di kami sudah berhubungan secara intens dalam dua bulan terakhir," kata Tommy.
Ia juga menyebut, Prabowo-Gibran berkomitmen untuk mengikuti siklus APBN yang sedang berlangsung dengan prinsip kehati-hatian.
Bendahara Umum Partai Gerindra, Thomas Djiwandono atau Tommy Djiwandono menjadi sorotan setelah turut masuk ke dalam Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran.
Keponakan Prabowo itu hadir saat elite Gerindra mendatangi Kementerian Keuangan (Kemenkeu).
Adapun Tommy Djiwandono menjabat sebagai Wakil Ketua Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran.
Dia membidangi bagian keuangan dan ekonomi dalam masa transisi pemerintahan baru.
Saat itu, Tommy sempat menjawab pertanyaan awak media mengenai upaya menjaga defisit negara di bawah 3 persen.
Terkait hal ini, ia berkomitmen untuk mencapai target tersebut.
"Semua target prinsip seperti itu terutama defisit kita akan sesuaikan, maka dari itu kita sinkronisasi salah satunya itu," kata Tommy saat mendatangi Kantor Kemenkeu, Jakarta, Jumat (31/5/2024).
Tommy juga berbicara janji Prabowo yang ingin menargetkan pertumbuhan ekonomi mencapai 8 persen.
Dia bilang, pihaknya pun berupaya untuk mencapai target itu dengan merumuskan sejumlah kebijakan.
"Tentunya di level tim kerja kami selalu bekerja, kami selalu mencoba merumuskan bagimana step-stepnya supaya itu tercapai tapi pada prinsipnya sudah koordinasi berjalan dengan baik," ungkapnya.
Lalu, wartawan bertanya apakah Tommy nantinya akan menjadi Menkeu di kabinet Prabowo-Gibran.
Sebab, ia sudah menjadi tim sinkronisasi ekonomi dan keuangan.
Terkait hal ini, Tommy pun enggan memberikan tanggapan.
Kedatangannya dan bertugas dalam gugus tugas sinkronisasi Prabowo-Gibran hanya untuk bekerja saja.
"Hahaha itu saya hanya kerja saja," pungkasnya.(kaltim.tribunnews.com)